Liputan6.com, Probolinggo - Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, berupaya menjemput pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi asal Kabupaten Pasuruan. Pemkab Pasuruan mencatat ada 25 warganya yang masih bertahan di padepokan yang mengklaim bisa menggandakan uang itu.
"Saat kami lakukan komunikasi di tenda dalam tadi, atas nama ibu Halimah dan Naizar masih memilih bertahan di tendanya dengan alasan masih nyaman berada di area padepokan ini, " tutur Kepala Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan Yudha Tri Widyasasongko, kepada Liputan6.com, Selasa, 4 Oktober 2016.
Advertisement
Baca Juga
Satu unit bus dibawa untuk menjemput warga asal Pasuruan. Bus tersebut diletakkan diantara tenda sebelah barat belakang rumah utama Taat Pribadi pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng, di Desa Wangkal, Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Salah satu santri yang bertahan, Sulikawati, warga Pasuruan juga yang tinggal bersama anak perempuannya serta cucunya.  Dia masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, seraya menunggu keputusan dari Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, yakni Marwah Daud.
"Meskipun saya tahu kanjeng dibawa polisi, saya tetap nyaman di sini. Saya berharap semoga urusan kanjeng segera selesai dan saya akan menunggu jawaban ketua yayasan," kata perempuan berjilbab merah ini pada Liputan6.com.