Liputan6.com, Pekalongan - Selembar kain batik Dewa Ruci milik seniman batik asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sapuan ditawar kolektor seharga Rp 250 juta. Apakah bersedia dilepas?
"Karena saat itu untuk mengisi pameran di Istana Negara sehingga waktu itu belum saya lepas," kata Sapuan, Rabu, 5 Oktober 2016, dilansir Antara.
Menurut Sapuan, harga tinggi yang diberikan pada kain batiknya tidak lepas dari kualitas penggarapan yang halus dengan mengedepankan seni dan roh penjiwaan dalam pembuatannya. Hal itu, kata dia, menaikkan gengsi suatu produk batik.
Baca Juga
Sementara itu, Bupati Batang Asif Kholbihi mengatakan harga batik yang fantatis, antara lain karena latar sejarah batik yang panjang hingga menjadi budaya di Kabupaten Pekalongan dan corak penggarapan.
Proses pembuatan batik yang membutuhkan waktu panjang dengan penggarapan yang halus, ketelitian yang tinggi, hingga pesan yang terkandung di dalam karya seni batik membuat kerajinan itu makin diminati oleh para kolektor dan masyarakat umum.
Ia menyebut wajar terhadap harga batik yang bisa fantastis tersebut.