Liputan6.com, Brebes - Pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi konon jumlahnya mencapai ribuan orang yang tersebar di sejumlah kota/kabupaten di Indonesia, termasuk dari kabupaten Brebes Jawa Tengah (Jateng).
Hampir sebagian besar pengikutnya kini sedang harap-harap cemas, sejak Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap polisi setempat di padepokanya beberapa waktu lalu. Dimas Kanjeng terjerat kasus pembunuhan dan penipuan penggandaan uang.
Para pengikutnya menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan uang yang dilakukan. Mereka kini hanya bisa pasrah dan menunggu proses hukum yang sedang berjalan.
Advertisement
Sosok Dimas Kanjeng Taat Pribadi memang cukup kontroversial. Dengan penampilan yang cukup nyentrik bak seorang raja, ia mengaku memiliki uang tunai dan harta kekayaan emas yang ditaksir mencapai triliunan rupiah.
Kehebohan dengan sosok Dimas Kanjeng Taat Pribadi juga terjadi di Desa Rancawuluh Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Hal itu menyusul seorang warga setempat bernama Makdum (52) menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Baca Juga
Informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com, Makdum dan keluarga warga Rancawuluh Bulakamba Brebes menjadi pengikut Dimas Kanjeng sejak lima tahun yang lalu atau tepatnya pada awal tahun 2011 silam.
Tak hanya pengikut saja, Makdum dan keluarganya menjadi anggota padepokan milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang berada di Probolinggo, Jawa Timur.
"Memang benar ada warga kami yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Mereka adalah keluarga Makdum dan kedua anaknya Tosim (24) dan Fatimah (28)," ucap Kepala Desa Rancawuluh Edi Supriyadi, di Brebes Jateng, Minggu (9/10/2016).
Bahkan, lanjut dia, saat Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap pihak kepolisian beberapa waktu lalu, Makdum dan kedua anaknya berada di padepokan tersebut.
"Pas penangkapan dia (Dimas Kanjeng), Makdum berada di padepokan itu," kata Edi.
Lantaran pemilik Padepokan ditangkap oleh pihak kepolisian setempat, beberapa hari berselang Makdum dan kedua anaknya kembali ke kampung halamannya di Brebes Jateng.
"Setelah ada penangkapan itu, Makdum dan kedua anaknya akhirnya pulang hari Kamis (6/10) kemarin malam," ujar Edi.
Ia membeberkan, jika kepulangan Makdum dan kedua anaknya lantaran pihak desa setempat mendapatkan informasi dari Koramil dan Polsek Bulakamba terkait penangkapan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Dapat informasi itu kalau Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditangkap polisi, saat itu juga saya telpon Tosim dan Fatimah untuk segera pulang saja meninggalkan padepokan itu," jelas Edi.