Liputan6.com, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tenggelamnya perahu di sungai Bengawan Solo di Tambangan Babat, Lamongan Jawa Timur. Perahu naas tersebut ditumpangi 25 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan dan menyebabkan tujuh orang meninggal dunia.
"Polisi harus mengungkapnya sehingga diketahui apa yang menyebabkan perahu tenggelam hingga menimbulkan korban jiwa," tutur Wagub yang karib disapa Gus Ipul usai penyerahan jenazah Rizki Nur Habib, santri asal Sumatera Utara di RSUD dr Soetomo Surabaya, Minggu (9/10/2016).
Gus Ipul mengatakan bahwa pengungkapan kasus ini ini bukan untuk mencari kambing hitam dan siapa yang patut disalahkan pada kejadian tersebut. Namun lebih sebagai bahan evaluasi agar ke depan tak terulang peristiwa serupa.
Advertisement
Dia juga berharap kepada siapa saja, penumpang perahu tidak boleh melupakan standar keselamatan untuk mengantisipasi hal yang tidak  diinginkan, termasuk penumpang umum yang biasa beraktivitas menggunakan perahu di Bengawan Solo.
"Bagaimanapun juga pengemudi kapal harus lebih waspada dan berhati-hati, serta jangan sampai mengabaikan keselamatan," kata Gus Ipul.
Gus Ipul juga meminta pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Langitan mengevaluasi kembali agar kejadian serupa tak terulang.
"Sebenarnya, pengasuh pondok sudah melarang mereka menumpang perahu dan menyarankan menggunakan angkutan umum. Tapi para korban ternyata tetap memilih naik perahu karena memang jaraknya lebih dekat," ujarnya.