Liputan6.com, Brebes - Brebes masih menduduki peringkat teratas dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah sebagai daerah termiskin. Tidak ingin berlarut-larut, Pemkab Brebes kini memodali warga miskin dengan enam ekor ayam petelur atau ayam bukan ras demi lepas dari kemiskinan.
Program itu diuji coba di Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Brebes. Menurut Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Brebes Yuli Hendrawati, dengan memelihara ayam diharapkan bisa menambah penghasilan untuk meningkatkan ekonomi keluarga mereka.
"Warga kurang mampu, kami berikan sebanyak enam ekor untuk dikembangkan di rumahnya masing-masing," ucap Yuli di Brebes, Jateng, Rabu (12/10/2016).
Pemkab Brebes menyediakan sebanyak 21 paket ayam atas pendanaan CSR PT Charoen Pokphan Indonesia (CPI). Masing-masing kepala keluarga mendapatkan enam ekor ayam berusia antara 6-7 bulan. Dalam hitungan hari ke depan, ayam-ayam tersebut sudah bisa bertelur.
Total ayam yang diberikan sebanyak 126 ekor yang merupakan calon bibit dengan kemampuan produktif sekitar dua tahun. "Tentu, dari hasil pengembangan, masyarakat bisa menambah sendiri karena secara otomatis sudah memiliki kegemaran memelihara ayam," kata dia.
Pihaknya juga menyediakan pakan ayam untuk sebulan. Pada bulan selanjutnya, mereka harus membeli pakan ayam sendiri karena sudah mendapatkan penghasilan dari telur. Ayam-ayam tersebut juga dilarang keras untuk dijual apalagi disembelih untuk lauk di rumah.
Baca Juga
"Penerima ayam hanya menyediakan kandang saja," kata Yuli.
Awalnya, kata Yuli, yang mengajukan permohonan sebanyak 40 KK. Setelah diseleksi, hanya 21 KK saja memenuhi kriteria dan kesanggupan memelihara ayam di Desa Pesantunan tersebut.
Verifikator mendatangi langsung ke calon penerima dan calon lokasi (CPCK) tentang kelayakan kandang dan kesediaan KK untuk memelihara ayam.
Keluarga penerima bantuan selanjutnya diawasi dan dibimbing secara intens oleh relawan dari PKH dan Mantri Ternak dari Dinas Peternakan Kabupaten Brebes.
"Bila langkah tersebut membuahkan hasil, maka akan dikembangkan ke desa desa lain," ujar Yuli.
Terpisah, Kepala Desa Pesantunan Muroi mengaku senang warganya mendapatkan program pengentasan kemiskinan dengan cara memelihara ayam petelur.
Menurut dia, langkah ini sangat bagus karena masyarakat sekaligus diajak untuk berwirausaha walau berada di dalam rumah. Hal itu bisa meningkatkan pendapatan keluarga.
"Kami bangga, mudah-mudahan bisa sukses dan berkembang maju," ucap Muroi.