Liputan6.com, Pekanbaru - Sejak Oktober tahun ini, 200 hektare kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi hangus terbakar. Kejadian ini bukan semata faktor alam, melainkan ulah oknum manusia yang merambah dengan cara membakar.
Akibat kejadian ini, keberlangsungan kekayaan hayati di Bukit Suligi terancam. Di kawasan ini terdapat tanaman herbal untuk pengobatan dan dijadikan sebagai pusat diklat.
Menurut Sekretaris Manggala Agni Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Ihsan Abdillah, Bukit Suligi memiliki luas 30.000 hektare. Sebagian besar ditumbuhi tanaman herbal yang multiguna kalau diolah.
"Ada 2.618 hektare yang dijadikan sebagai Hutan Diklat karena berisi berbagai tanaman herbal. Akibat kebakaran tersebut, hutan diklat sebagian turut terbakar. Ini yang sangat kita sayangkan," keluh Ihsan kepada wartawan, Rabu (12/10/2016).
Di samping itu, Ihsan menyebutkan kebakaran 200 hektare kawasan lindung itu sudah berlangsung sejak 6 Oktober 2016. Kebakaran itu terdapat di berbagai titik dalam kawasan dan tergolong sulit dijangkau.
"Beberapa titik memang bisa dijangkau melalui darat dan dapat dipadamkan. Sisanya tidak bisa lewat darat dan ini yang menyulitkan petugas," kata dia.
Menurut dia, sebagian kebakaran terdapat di daerah curam akibat ulah perambah. Kebakaran ini hanya bisa ditanggulangi lewat udara dengan melakukan waterbombing.
Baca Juga
"Kondisi terakhir di perbukitan masih terbakar. Masalahnya, di Bukit Suligi sangat curam dengan kemiringan 60-80 derajat dan hanya dipadamkan pakai helikopter," kata Ihsan.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rokan Hulu Aceng Herdiana mengatakan, kondisi cuaca di Bukit Suligi saat ini cukup panas sehingga potensi kebakaran cukup tinggi.
"Ditambah lagi kontur perbukitan yang menyulitkan tim darat kesulitan melakukan pemadaman. Sejak kemarin sudah diminta bantuan Satgas Udara menggunakan helikopter pengebom air," ujar Aceng.
Selain api, kebakaran di kawasan ini juga mengeluarkan asap tebal. Pantauan dari udara, hutan lindung ini juga tampak rusak parah akibat aktivitas perambahan.
Kebakaran di Bukit Suligi tak hanya bulan ini. Awal September 2016 lalu kebakaran sempat meluas dan juga mengancam Diklat Hutan Lindung Bukit Suligi.
Data dirangkum, Kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi merupakan hamparan hutan tropis basah di Rokan Hulu. Kawasan tersebut berjarak sekitar 139 kilometer dari Kota Pekanbaru.
Hutan Lindung Bukit Suligi selama ini dikenal karena keindahan panoramanya, gua dan air terjun. Namun, kawasan itu kini kian terancam akibat perambahan untuk dialihfungsikan secara ilegal menjadi perkebunan sawit, terutama di kaki bukit.