Liputan6.com, Surabaya - Penderitaan sebagian warga Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur (Jatim), belum berakhir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Sudharmawan menuturkan, hingga kini empat desa di Sampang, masih terendam banjir.
Banjir kali ini merupakan bencana susulan akibat meluapnya Sungai Kemuning pada Selasa malam, 11 Oktober lalu. "Itu banjir susulan dari Sungai Kemuning setelah hujan deras pada Senin lalu," ucap Sudharmawan di Surabaya, Rabu (12/102016).
Sudharmawan mengatakan bahwa keempat desa yang terendam banjir adalah Desa Panggung dengan ketinggian air di ruas jalan dan permukiman warga mencapai sekitar 60 hingga 110 centimeter, Desa Gunung Maddah sekitar 70-140 cm, dan Desa Kemunging 80-100 cm.
"Air juga menggenangi hampir semua ruas jalan dan permukiman warga di tiga kelurahan. Yakni, Kelurahan Dalpenang, Kelurahan Rongtengah, dan Kelurahan Karang Delem. Ketinggian air rata-rata sekitar 80 hingga 150 cm," ia membeberkan.
Advertisement
Baca Juga
Namun, Sudharmawan tak berani berspekulasi genangan air yang merendam ruas jalan dan permukiman warga akan segera surut atau tidak. Sebab, kondisi air laut sedang pasang.
"Saat ini kami mendirikan posko bencana di area Pendopo Bupati Sampang di Jalan Wijaya Kusuma. Kami juga menyiapkan materi dan alutsista dalam mengantisipasi terjadinya banjir susulan," ujar dia.
Sudharmawan juga menyampaikan, Tim BPBD, Forpimda, dan instansi terkait telah disebar di titik-titik rawan bencana. Saat ini mereka membantu mengevakuasi korban banjir.
"Tapi sekali lagi, warga Sampang tidak pernah mau diungsikan. Mereka memilih berada di sekitar tempat tinggalnya untuk menjaga rumahnya," kata dia.
"Kami juga belum mengetahui pasti apakah ada korban jiwa dalam kejadian itu. Tim BPBD setempat masih melakukan pendataan warga dan jumlah permukiman, dan gedung yang terendam banjir," Kepala BPBD Jatim itu memungkasi.