Sukses

Tak Bisa Berkeringat, Bocah Kalimantan Malu ke Sekolah

Selain tak bisa berkeringat, Chandra (10) juga selalu merasa gatal di sekujur tubuh.

Liputan6.com, Makassar - Chandra (10), anak kedua dari pasangan Mega dan Mariana, warga Desa Tumbang Miwan, Kecamatan Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang menderita kelainan kulit sejak berumur 15 hari saat ini mencari donatur untuk mau membiayai pengobatannya.

Karena keterbatasan pengetahuan orangtua dan tidak adanya dana untuk berobat, bercak-bercak merah di kulit Chandra kini sudah menjalar hingga ke mata. "Saat umur 15 hari itu, kami bawa ke rumah sakit tapi tidak sembuh juga, dan dokter juga tidak tahu penyakit apa dan akhirnya kami bawa pulang," kata Mega, sang ayah, Jumat (14/10/2016).

Mega yang bekerja sebagai buruh tani tidak membawa Chandra berobat. Untuk mengatasinya, ia sering memandikan anaknya karena kulitnya tidak bisa berkeringat dan selalu merasa gatal di seluruh tubuh.

"Saya tidak mengerti mengapa bisa terjadi dengan anak saya ini karena kedua anak saya lainnya tidak memiliki penyakit seperti ini," kata Mega.

Karena kelainan kulit yang dialaminya, putranya itu menolak bersekolah karena malu. Hingga 1,5 bulan lalu, ibu Chandra sakit hingga meninggal dunia pada Selasa, 10 Oktober 2016, di Rumah Sakit Doris Silvanus Palangkaraya.

Kini, Chandra yang ikut ke Palangkaraya mencari donatur untuk membiayai pengobatannya. Sementara ini, mereka menetap di rumah orangtua Mega di Palangkaraya.

"Saya sangat berharap agar ada donatur yang mau membiayai pengobatan Chandra karena kami tidak mampu," tutur dia.