Liputan6.com, Purwakarta - Ningrat Kusuma Dewi, bayi malang yang dibuang dalam kresek hitam di teras Masjid Al Falah, di daerah Sadabf, Kecamatan Kota, Purwakarta, Jawa Barat, meninggal dunia. Ia mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat siang, 14 Oktober 2016.
Mengetahui kabar meninggalnya Ningrat Kusuma Dewi, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta maaf kepada orangtua pembuang bayi tersebut. Permintaan maaf ini dia sampaikan mengingat Ningrat berada di bawah pengasuhannya selaku orangtua angkat.
"Saya meminta maaf kepada pelaku pembuang bayi karena tidak bisa menjaga amanah yang secara tidak langsung diberikan pada saya. Tetapi kami beserta jajaran Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih sudah berusaha semaksimal mungkin agar Ningrat bisa sehat," kata Dedi.
Ningrat sempat menjalani perawatan di RSUD Bayu Asih Purwakarta selama empat hari sejak ditemukan pada Senin, 10 Oktober 2016. Selama dalam pengawasannya, selain memberikan nama, Dedi juga mengangkat perawat khusus yang digajinya dengan merogoh kocek pribadi.
Baca Juga
Wakil Direktur RS Umum Daerah Bayu Asih, Deni Dermawan menjelaskan, penyebab utama meninggalnya bayi malang itu diawali dari kondisi saat dilahirkan prematur. Kondisi kesehatan bayi memburuk karena paru-paru bayi yang ditemukan lima jam setelah dibuang itu tidak berkembang sempurna.
"Singkatnya, dia tidak bisa bernapas dengan baik. Apalagi, dia lahir prematur dan dibuang di tengah kondisi cuaca dingin," ujar Deni.
Deni memastikan pihaknya sudah berikhtiar semaksimal mungkin. Seluruh prosedur medis, lanjut dia, sudah dijalankan demi mengembalikan keadaan bayi tersebut. Tetapi, tindakan medis tidak membuahkan hasil atau sesuai harapan.
Â
"Kami sudah memasang alat inkubasi agar pernapasan bayi itu normal. Tetapi tetap saja karena problemnya kondisi paru-parunya tidak support," kata Deni.