Liputan6.com, Sumedang - Pihak Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) membangun monumen patung Jenderal TNI Purnawirawan Rudini, mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) era Presiden Soeharto, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasanya semasa hidup.
Monumen tersebut diresmikan langsung oleh Rektor IPDN Prof Dr Ermaya Suradinata bersama jajaran pimpinan IPDN disaksikan istri Rudini, Oddyana Rudini, beserta putra-putrinya di depan Gedung Balairung Rudini, Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Rektor mengatakan, monumen patung ini dibuat karena Jenderal Rudini merupakan penggagas penggabungan pendidikan tinggi pamong praja di Jatinangor dan mantan Mendagri.
"Peresmian patung ini adalah sebagai monumen pemberi motivasi dan inspirasi bagi civitas akademika IPDN," kata Ermaya di Jatinangor, Sumedang, Senin (17/10/2016), seperti dilansir Antara.
Baca Juga
Prasasti monumen patung Jenderal Rudini tersebut ditandatangani langsung oleh Rektor IPDN. Ermaya berharap monumen tersebut dapat memberi dan membangun semangat para praja yang menempuh pendidikan di IPDN.
"Monumen ini dapat membangun semangat dan gairah praja dalam menjalankan pendidikan," ujar Ermaya.
Ia menambahkan, monumen itu akan terus dijaga dan dirawat agar tetap indah dan menarik di lingkungan Kampus IPDN Jatinangor.
"Karya yang penuh makna ini nantinya harus dirawat dan dipercantik lagi, sehingga dapat memperindah suasana kampus yang kita banggakan ini," tutur dia.
Rudini, kelahiran Malang, Jawa Timur, 15 Desember 1929 dan meninggal dunia di Jakarta, 21 Januari 2006 pada umur 76 tahun. Ia seorang jenderal TNI AD berbintang empat dan politikus Indonesia. Rudini pernah menjabat Mendagri dalam Kabinet Pembangunan V (1988-1993).
Tak seperti sebagian pejabat Orde Baru, Rudini justru terbebas dari penghujatan pada awal bergulirnya reformasi. Ia pun dipercaya sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) era 1999-2001 untuk memimpin penyelenggaraan pemilu pada 7 Juni 1999.
Berkantor di Jalan Imam Bonjol No 29, Menteng, Jakarta Pusat, Rudini kemudian memimpin 52 anggota KPU. Mereka bertanggung jawab menyelenggarakan pemilu dengan kontestan 48 partai politik yang pertama setelah 44 tahun. Rudini tercatat pula sebagai anggota Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Advertisement