Sukses

Soal Penggerebekan Sabu, Ini Penjelasan Ketua IPW Jateng

Adapun kasus dugaan pesta sabu yang menjerat seorang ketua LSM, 2 aktivis, dan seorang polisi itu masih didalami penyidik Polda Jateng.

Liputan6.com, Semarang - Kabar penggerebekan Kantor Indonesian Police Watch (IPW) Jawa Tengah yang diduga digunakan untuk mengonsumsi sabu, dibantah lembaga pemantau kepolisian itu.

Menurut Ketua IPW Jateng Untung Budiarso, lokasi penggerebekan pesta sabu yang diduga melibatkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Jateng berinisial BK bukan lagi menjadi kantor organisasi yang dipimpinnya.

Menurut Untung, IPW Jateng memang pernah menempati Rumah Toko (Ruko) Peterongan Blok C Nomor 714 di Kota Semarang sebagai sekretariat. Ia juga mengaku sudah sejak 2013 tak pernah datang ke ruko itu.

"Awalnya memang 2010 IPW Jawa Tengah mendiami ruko tersebut. Namun mulai 2013 sekretariat itu kemudian dipakai oleh beberapa lembaga. Saya enggak mau, jadinya saya kembalikan ke pemiliknya," ucap Untung di Semarang, Senin (17/10/2016).

Menanggapi papan nama IPW yang masih terpasang, dia mengakuinya pihaknya belum sempat menurunkan papan nama itu. "Jadi seolah-olah penangkapan dilakukan di kantor IPW," ujar Untung.

Adapun sejauh ini penyidikan kasus tersebut belum ada perkembangan. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Djarod Padakova mengatakan kasus dugaan pesta sabu yang menjerat Ketua Lira dan seorang polisi tersebut masih didalami Direktorat Reserse Narkotika.

"Peran masing-masing masih didalami. Khusus anggota Polrestabes yang tertangkap, langsung ditangani Bidang Propam Polda Jateng," tutur Djarod.

Ketua DPW Lira Jateng BK ditangkap saat asyik pesta narkotika jenis sabu di Semarang, kemarin dini hari. Bersama Budi, seorang anggota Polrestabes Semarang berpangkat bripka ikut ditangkap aparat Polda Jateng. Sedangkan dua lainnya adalah aktivis lembaga swadaya masyarakat atau LSM.

Video Terkini