Liputan6.com, Ambon - Pemerintah Kota Ambon, Maluku, bekerja sama dengan Vlissingen, Belanda melakukan pelayanan operasi urologi gratis bagi masyarakat di ibu kota provinsi Maluku dan sekitarnyapada 17 -28 Oktober 2016.
Ketua Yayasan Kerja Sama Vlissingen-Ambon, Bob Latuheru mengatakan, operasi urologi ini ditujukan kepada masyarakat kurang mampu di Pulau Ambon dan sekitarnya guna memperoleh pengobatan kesehatan secara cuma-cuma di RSU Hative Passo.
"Masyarakat yang memiliki gangguan kesehatan saluran kencing, batu ginjal dan prostat dapat memperoleh pengobatan operasi oleh tim ahli dari Belanda secara gratis," ujarnya di Ambon, Selasa (18/10/2016), dilansir Antara.
Advertisement
Tim Vlissingen mendatangkan dokter ahli urologi, satu dokter anastesi, asisten dan beberapa perawat. Tim ini juga akan dibantu dokter ahli dari rumah sakit Otto Kyuk untuk mempermudah proses operasi.
Baca Juga
"Pasien sebelumnya dilakukan pemeriksaan awal oleh tim dokter sebelum dioperasi. Kami juga masih membuka kesempatan bagi warga yang mengalami masalah kesehatan untuk melakukan pemeriksaan," ujar Bob.
Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon, Tressje Tory mengatakan warga Ambon dan sekitarnya yang ingin dioperasi secara gratis diharapkan langsung mendaftarkan diri ke di masing-masing Puskesmas di desa/kelurahan dengan menyertakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan nomor kontak yang dapat dihubungi.
"Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dan beramai-ramai mendaftarkan diri agar terlayani operasi gratis ini mengingat semua biayanya termasuk pengobatan ditanggung pemerintah," ujarnya.
Ia menjelaskan, kegiatan operasi ini merupakan bagian dari program Pemkot Ambon dan Vlissingen sebagai bagian hubungan kerja sama kota kembar (sister city) dalam berbagai bidang.
Operasi tersebut, lanjutnya, ditujukan bagi masyarakat miskin di kota Ambon dan sekitarnya. Tujuannya untuk membantu masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan.
Diakuinya, operasi dilaksanakan setiap tahun dan ditujukan kepada masyarakat miskin di Kota Ambon. Tim Vlissingen pada 2016 belum menargetkan jumlah pasien yang akan menjalani operasi, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memeriksakan kesehatan.
"Semakin banyak masyarakat yang mendaftar lebih baik.Jadi, tergantung kesiapan para dokter karena waktu melakukan operasi di Ambon selama dua minggu, sehingga diharapkan masyarakat untuk mendaftarkan diri," kata Tressje Tory.