Liputan6.com, Yogyakarta - Bouali Mekki Ihab bin Yanus (17) warga Umbulharjo, Yogyakarta keturunan Maroko menjadi warga binaan, blok anak Rutan kelas II B Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta selama 7 bulan. Namun ia menggunakan kesempatan mengikuti kegiatan bakti sosial di halaman Masjid Al Iklhas Wonosari pada Rabu (18/10/2016) untuk kabur.
Kepala Rutan Kelas II B Wonosari Edy Junaedi membenarkan ada warga binaannya yang melarikan diri. Ia menceritakan, Mekki melarikan diri saat kegiatan bakti sosial yang digelar Rutan di halaman Masjid Al ikhlas Wonosari.
Kegiatan dilakukan pada Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Kegiatan itu diikuti delapan warga binaan anak, 12 warga binaan dewasa dan 40 petugas. Namun saat dicek ternyata ada satu orang yang hilang.
Advertisement
"Tadi pagi ada kegiatan bakti sosial di halaman Masjid Al Ikhlas. Setelah satu jam kegiatan, petugas melakukan penghitungan ternyata warga binaan anak kurang satu," kata dia saat ditemui di Lapas Wonosari, Yogyakarta, Rabu (18/10/2016).
Baca Juga
Mendapati satu warga binaan yang hilang, maka petugas langsung melakukan penelusuran. Setelah pencarian diketahui, Mekki diduga melarikan diri melalui toilet masjid. Sebab ada sepatu yang ditinggalkan di sana.
Edy menjelaskan saat kegiatan, warga binaan anak menggunakan tanda khusus, yakni pakaian pramuka lengkap. Sementara untuk warga binaan dewasa menggunakan baju biru.
"Sepatunya ditinggal di toilet, belum tahu akses keluarnya lewat mana. Ada pedagang yang melihat anak menggunakan baju pramuka dibonceng sepeda motor," ucap dia.
Edy mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat mencari warga binaannya. Informasi yang didapat, warga binaan kasus pembunuhan itu sudah sampai di sekitar Polsek Piyungan, Bantul. Pihaknya pun masih terus mengejar warga binaan dengan vonis 4 tahun 6 bulan penjara. Bahkan ada petugas yang menunggu di rumahnya.
"Setelah petugas kami melakukan cross check di sana, ia sudah melarikan diri, dan bajunya diserahkan ke tukang ojek," ujar Kepala Rutan Wonosari memungkasi.