Liputan6.com, Kupang - Bupati Ayub Titu Eki, telah menginstruksikan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk menyelidiki penyebab kematian 50 ekor sapi di Sulamu, Kecamatan Sulamu.
"Saya sudah perintahkan Kadis Peternakan segera ke Sulamu mengecek penyebab kematian 50 ekor sapi, apakah akibat penyakit atau karena kekurangan air sebagai dampak kekeringan yang terjadi sekarang ini," kata Ayub Titu Eki di Kupang, Rabu, 19 Oktober 2016, seperti dilansir Antara.
Jika kematian 50 ekor sapi di Sulamu terjadi secara bersamaan, kata dia, kemungkinannya akibat penyakit, sehingga harus dilakukan antisipasi dengan melakukan pengobatan vaksin terhadap ternak milik para peternak.
Advertisement
Baca Juga
"Namun jika penyebab kematian ternak akibat kekurangan air dilakukan berbagai upaya seperti pembangunan embung," ucap dia.
Ia mengatakan, solusi dalam penanganan kasus kematian ternak di Sulamu adalah dengan melakukan pembangunan embung-embung kecil. Sehingga persoalan air bagi kebutuhan ternak saat musim kemarau bisa teratasi.
"Untuk membangun embung kecil hanya membutuhkan dana Rp50 juta, saya yakin dengam membangun embung menjadi solusi dalam mengatasi kasus kematian ternak di daerah itu," kata Ayub Titu.
Menurut dia membangun embung kecil tidak harus menggunakan dana APBD II Kabupaten Kupang, namun dapat menggunakan dana desa yang dikelola pemerintah desa di wilayah ini.
"Manfaat embung yang dibangun itu untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga dan ternak milik para peternak setempat," ujar dia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bupati Kupang, kasus kematian ternak seperti yang terjadi di Sulamu juga dialami peternak sapi di beberapa kecamatan lain di Kabupaten Kupang.
"Saya mendapat laporan bahwa kematian ternak sapi milik peternak, tidak saja terjadi di Sulamu tetapi di beberapa kecamatan lain yang sedang mengalami krisis air untuk kebutuhan ternak juga terjadi hal serupa," Bupati Kupang memungkasi.