Liputan6.com, Surabaya - Seseorang yang mengaku bernama Helmi mengancam akan meledakkan Balai Kota Surabaya dan rumah dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini jika tuntutan tidak segera disanggupi. Ancaman itu akan diwujudkan jika dalam tiga hari, lokalisasi Dolly tidak dibuka kembali.
Ancaman teror itu diterima Riaman, salah seorang petugas pos jaga kediaman Wali Kota Surabaya, sekitar pukul 15.33 WIB. Tim Gegana Polda Jatim langsung menyisir lokasi yang menjadi sasaran teror berdasarkan informasi yang diterima.
Kapolsek Genteng Kompol Deni menyatakan penyisiran di Balai Kota Surabaya selama beberapa jam, Tim Gegana tidak menemukan benda maupun barang yang mencurigakan.
"Ancaman bom itu terkait lokalisasi Dolly yang minta dibuka kembali dalam waktu tiga hari. Penelpon berinisial H dan masih dalam proses penyelidikan," kata Kompol Deny kepada Liputan6.com, saat di lokasi, Rabu (19/10/2016).
Baca Juga
Kapolres menerangkan peneror ini menggunakan nomer telepon 0815-5403-2842 untuk melancarkan ancaman. "Nomor telepon peneror masih dipelajari dan warga tidak perlu panik atas aksi teror ini, karena pihak kepolisian akan mengusutnya," ucap Deny.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser juga mengakui ancaman teror bom itu ditujukan kepada dua gedung yaitu Balai Kota Surabaya dan rumah kediaman atau rumah dinas Wali kota Surabaya Tri Rismaharini.
"Saat ini Bu Risma sedang menjadi pembicara di acara PBB di luar negeri. Namun, tim Gegana sudah melakukan tugasnya dengan baik dengan melakukan penyisiran dan sterilisasi kedua bangunan tersebut," ujar Fikser.