Liputan6.com, Kubu Raya - Seekor paus terdampar di pesisir Desa Padang Tikar 1, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Mamalia laut berbobot 1,5 ton dengan panjang 6 meter ini menjadi tontonan warga.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Sustyo Iriono, menyebut seorang nelayan menemukan paus tersebut dalam kondisi lemah pukul 05.30 WIB, Jumat 21 Oktober 2016.
Sejumlah bagian tubuhnya luka. Para nelayan setempat berupaya menyelamatkan paus itu serta membawanya ke pinggiran pantai. Tetapi, nyawa paus tersebut tidak dapat diselamatkan.
Advertisement
"Begitu mendengar kabar, awalnya kami dari BKSDA Kalbar dengan tim menuju lokasi terdamparnya Paus di Padang Tikar guna memastikan jenisnya dan mengambil sampel guna merunut mendeteksi faktor penyebabnya," ucap Sustyo Iriono, Jumat.
Dia berharap kerangka paus tersebut dapat menjadi bahan studi kelautan. Namun, BKSDA dan warga sepakat bangkai paus itu dilarung ke laut.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, BKSDA menugaskan sejumlah personel untuk mengawasi titik-titik tertentu di wilayah Kalbar. Terlebih, Selat Karimata merupakan jalur lintasan mamalia laut.
"Hampir setiap tahun di beberapa titik garis pantai yang merupakan jalur laut perlintasan mamalia laut tersebut. Ada kalanya (mamalia laut terdampar) terjadi. Tidak hanya di Kalimantan Barat, hampir wilayah laut Indonesia. Baru-baru ini di Jawa, di Sumatera terjadi beberapa kali," ucap Sustyo Iriono.