Sukses

Top 3: Banjir 1 Meter Rendam Pasteur Bandung

Sejumlah ruas jalan di Kota Bandung mengalami kemacetan parah hingga mengular sejauh 3 kilometer.

Liputan6.com, Bandung - Hujan deras yang mengguyur kawasan Bandung, Jawa Barat siang tadi mengakibatkan sebagian ruas Jalan Pasteur terendam banjir.

Sejumlah ruas jalan di Kota Bandung mengalami kemacetan parah hingga mengular sejauh 3 kilometer.

Berita lainnya yang tak kalah menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Senin (24/10/2016), yaitu mengenai banyak warga yang berpenghasilan rendah tidak tertarik menggandakan uangnya ke Dimas Kanjeng Taat Pribadi. 

Selain itu ada pula berita tentang kembalinya para nelayan Filipina mencuri ikan di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara setelah baru dikunjungi Jokowi.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Pasteur Banjir 1 Meter, Bandung Macet Parah

Kemacetan panjang akibat banjir terjadi hingga ke Dago, Bandung. (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Kemacetan parah terjadi di sejumlah ruas jalan yang berada di Kota Bandung akibat banjir menerjang Jalan Dr Djundjunan (Pasteur). Tepatnya di depan BTC pada Senin (24/10/2016) siang.

Dari pantauan Liputan6.com, Jalan Ir Djuanda (Dago), Jalan Layang Pasupati, Jalan Cihampelas, dan Jalan Cipaganti mengalami kemacetan parah. Wakasatlantas Polrestabes Bandung Kompol Santiadji menjelaskan, kemacetan terjadi karena adanya genangan setinggi 1 meter.

"Ada genangan 1 meter, sehingga terjadi lumpuh total dari timur ke barat. Kalau arah sebaliknya sudah mulai bisa," kata dia saat ditemui di Jembatan Layang Pasupati, Kota Bandung, Senin (24/10/2016).

Selengkapnya...

2. Banyak Utang, Warga Tak Mampu Probolinggo Enggan ke Dimas Kanjeng

Maraknya kabar menggandakan uang ala Kanjeng Dimas, nampaknya menjadi pertanyaan besar di benak masyarakat.

Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menuturkan warga tak mampu di wilayah Probolinggo, Jawa Timur, tidak tertarik menggunakan jasa Dimas Kanjeng Taat Pribadi untuk menggandakan uang mereka.

Mensos menegaskan keluarga yang masuk kategori tujuh persen status sosial ekonomi terendah itu tidak ada yang tertarik menggandakan uangnya.

"Tapi, yang punya uang miliaran yang justru kena gravitasinya Dimas Kanjeng," ujar Khofifah. 

Beberapa hari yang lalu, seluruh aset milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang tersebar di Kabupaten dan Kota Probolinggo disita penyidik Ditreskrimum Polda Jatim. Selain menyita aset, penyidik juga menemukan uang tunai Rp 66 juta di rumah utama Taat dan uang tunai Rp 22 juta di rumah istri ketiga di Kraksaan.

Penyitaan di rumah istri ketiga Taat ditengarai karena harta benda yang dimiliki di antaranya berupa rumah, tanah dalam bentuk sawah plus sertifikat, kendaraan bermotor baik motor maupun mobil dibeli dari uang milik korban. 

Selengkapnya...

3. Ditinggal Jokowi 2 Hari, Kapal Filipina Curi Ikan Lagi di Talaud

Aparat gabungan menangkap dua kapal Filipina mencuri ikan di wilayah perairan Sulawesi Utara. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Dua hari setelah dikunjungi Presiden Joko Widodo, aparat gabungan kembali menangkap dua kapal nelayan berbendera Filipina di perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Jumat, 21 Oktober 2016. 

"Tersangka nakhoda Rasel Narpas, warga negara Indonesia kelahiran Filipina dengan ABK enam orang WN Filipina. Ikut disita barang bukti berupa ikan," ujar Mardjuki, Senin (24/10/2016).

Kapal berikutnya yang ditangkap juga berjenis penangkap ikan Pambot bernama KM Debay, tanpa bendera kebangsaan. Di dalam kapal tersebut terdapat sembilan ABK yang berkewarganegaraan Filipina.

"Setelah ditelusuri, ternyata berasal dari Filipina... Tersangka nakhoda Bimbo Cano yang merupakan warga Negara Filipina," ujar Kabid Humas Polda Sulut Kombes Mardjuki.

Selengkapnya...