Sukses

Bocah Makassar Terseret Arus, Mencuat Mitos Buaya Pabaeng-baeng

Tim SAR sempat kesulitan mencari jasad bocah Makassar yang terseret arus Sungai Pabaeng-baeng.

Liputan6.com, Makassar - Seorang bocah berusia 12 tahun meninggal dunia setelah terseret arus di sungai Pabaeng-baeng, Kota Makassar. Ia ditemukan terendam lumpur yang ada di sungai tersebut pada Senin malam, 24 Oktober 2016, sekitar pukul 17.30 Wita.

Gunawan, nama anak itu, sebelumnya bermain di sungai tersebut bersama dua temannya, Awal (13) dan Citos (13), sepulang sekolah. Saat asyik bermain di sungai, sekitar pukul 17.00 Wita tiba-tiba hujan deras datang sehingga membuat volume air meningkat dan arus menjadi deras. Ketiga bocah ini lalu terseret arus sungai.

Menurut keterangan Syamsuddin, saksi mata, ketiga bocah ini sempat berusaha ditolong oleh seseorang. Dua bocah berhasil diselamatkan namun seorang bocah tangannya terlepas saat hendak ditarik naik dan kembali terseret arus sungai.

Aparat kepolisian yang mengetahui kejadian ini langsung bergegas ke lokasi hilangnya Gunawan. Polisi dibantu warga dan dan Tim SAR dari beberapa universitas yang ada di Makassar lalu mencari dengan menggunakan perahu karet.

"Selang dua jam lebih baru berhasil kita temukan jasad korban, ia terseret arus sejauh 100 meter. Ia terendam dalam lumpur," kata salah seorang warga yang membantu pencarian.

Tangis histeris ibu dan sanak saudara bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ini lalu pecah saat melihat tubuh Gunawan ditemukan tak lagi bernyawa. Jenazah Gunawan lalu dibawa ke rumah duka di Jl. Landak Baru, Lorong 1, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Mitos Buaya Besar Penghuni Sungai Pabaeng-baeng

Sebuah mitos lalu hangat jadi perbincangan warga sekitar rumah Gunawan setelah ia ditemukan tak bernyawa karena terseret arus Sungai Pabaeng-baeng. Mitos itu adalah tentang adanya buaya besar penghuni sungai Pabaeng-baeng yang meminta korban setiap memasuki musim penghujan.

Bocah tenggelam di Sungai Pabaeng-baeng Makassar (Liputan6.com / Fauzan)

Menurut Intan, salah seorang tetangga Gunawan, mitos tentang adanya buaya besar yang bersemayam di bawah Sungai Pabaeng-baeng adalah nyata.

"Betul itu, ada buaya besar disitu (sungai Pabaeng-baeng), setiap musim hujan pasti ambil korban," kata Intan kepada Liputan6.com.

Intan menjelaskan sesaat sebelum jenazah Gunawan ditemukan salah seorang warga membenamkan telur ayam kampung di sungai tersebut agar jazad Gunawan dikembalikan oleh sosok mistik tersebut.

"Tidak lama setelah ditenggelamkan telur ayam kampung ke dasar sungai, jenazah Gunawan langsung ditemukan," ungkap Intan.

Padahal, terang Intan, Tim SAR dan aparat kepolisian sempat kewalahan mencari jenazah Gunawan apa lagi saat pencarian hujan deras masih mengguyur kota Makassar.

Cerita mengenai sosok buaya besar penghuni sungai Pabaeng-baeng itu dipercaya oleh warga sekitar sungai sejak berpuluh-puluh tahun lalu. "Sampai sekarang masih banyak warga yang percaya tentang itu," kata Intan.

Video Terkini