Liputan6.com, Purwakarta - Sedikitnya, 90 orang warga Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dilarikan ke dua puskesmas di wilayah itu, masing-masing Puskesmas Cilamaya dan Puskesmas Sukatani pada Senin malam, 24 Oktober 2016.
Mereka harus menjalani perawatan medis setelah diduga keracunan massal usai menikmati hidangan bubur dalam acara syukuran Bulan Sura yang digelar di makam keramat Buyut Lingga di sekitar desa mereka.
Mereka mengalami gejala berupa mual, muntah dan pusing usai menyantap bubur Sura yang yang disajikan dalam acara tersebut hingga akhirnya dibawa ke Puskesmas.
"Terasanya ya pusing dan mual, jadi pengen muntah terus," kata Nanang (48), salah seorang korban keracunan yang dirawat di Puskesmas Cilamaya.
Peristiwa keracunan massal yang dialami warga satu desa itu, tidak berselang lama usai digelarnya acara syukuran yang diakhiri dengan menyantap bubur yang dihidangkan secara bersama-sama.
Baca Juga
"Kalau kejadiannya ya nggak lama setelah makan bubur itu, paling dua jam setelah acara," kata Ela, salah seorang keluarga korban keracunan.
Seluruh korban saat ini tergolek lemas di ruang perawatan Puskesmas. Membludaknya jumlah pasien keracunan membuat petugas puskesmas kewalahan. Bahkan, sebagian besar pasien terpaksa dirawat di selasar puskesmas. Selain orang tua, beberapa korban juga terdapat anak-anak.
Sementara itu, dokter Puskesmas Cilamaya, Dulkarnaen menyatakan kebanyakan korban hanya mengalami lemas tetapi tidak sampai kritis. Maka itu, tidak ada satu pun korban yang dirujuk ke rumah sakit.
"Kemungkinan besar akibat dari sayuran berbahan umbi-umbian yang diolah disatukan dengan bubur," kata Dulkarnaen.