Sukses

Mengenal Desain Rumah Gadang yang Unik

Ada dua ragam rumah gadang dari jumlah gonjongnya.

Liputan6.com, Padang - Bangunan tua Rumah Gadang (rumah adat Minang) beratap gonjong terlihat saling berhadap-hadapan mewarnai sepenggal jalan sepanjang satu kilometer di Desa Adat, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.

Tidak ada yang baru, semua bangunan lama, hanya terselip dua unit bangunan tembok. "Yang tak berubah adalah rumah adat. Meski mereka keluar dari kampung, tapi tak ada yang berniat atau pernah menghancurkan rumah adat," ujar pemuka adat setempat A. Katib Rajo Endah (62) beberapa waktu lalu pada Liputan6.com.

Entitas Minangkabau gampang dikenali dari sisi arsitektur atap 'bagonjong' mirip tanduk kerbau. Catatan Budayawan Syuhendri Datuak Siri Maraji menyebutkan dua bentuk Rumah Gadang: Gajah Maharam dan Rajo Babandiang.

"Bedanya ada pada gonjong. Gajah Maharam gonjongnya berjumlah genap, Rajo Babandiang gonjongnya ganjil," kata Budayawan Syuhendri pada kesempatan berbeda.

Pengelompokan rumah adat dari jumlah gonjong ini bisa dijumpai di desa adat Sijunjung dan sejumlah daerah di Minang.

Mengunjungi Desa Adat Sijunjung belum lengkap rasanya tanpa memperhatikan pola bangunan yang memiliki filosofi. Gaya arsitektur yang geometri terlihat lebih besar ke atas dan kecil ke bawah--segi empat yang tidak simetris.

Di sini, rata-rata bangunan rumah gadang dibangun di atas kaki-kaki yang menahan badan bangunan dan atap berbentuk setengah lingkaran dengan pola gonjong.

Bangunan yang didominasi berbahan kayu ini terlihat sederhana dan menghindari pola-pola yang rumit. Bila diperhatikan, karya seni ukiran dari para tukang kayu dan dominasi cat berwarna mencolok (merah, kuning, hitam) menghiasi panil-panil kayu dan bagian terawang di bawah atap gonjong bagian depan.

Bila diperhatikan lebih teliti lagi, pola warna yang membentuk barisan gambar menarik dan pola ukiran kayu di bawah gonjong sebuah rumah adat, memberikan kesan rumit. Meski sebagian rumah gadang di Desa Adat Sijunjung sudah beratapkan seng--atap Rumah Gadang memakai konsep sederhana dengan material rumbia--namun pola ukiran dan warna menunjukkan kerumitan yang butuh tenaga ekstra untuk menyelesaikannya.

Pola ukiran yang rumit ini mudah dijumpai pada bagian jendela, pintu, dan bagian segi tiga di bawah gonjong bagian depan rumah gadang. Pengunjung dibawa untuk menikmati karya seni Minangkabau yang kaya akan falasafah alam: "alam takambang jadi guru". Jika diamati, pola ukirannya seperti akar rambat yang bersambung menyambung membentuk pola menarik.

Masyarakat Minang mengenal beberapa pola ukiran seperti 'pucuak rambuang' 'kaluak paku', 'itiak pulang patang', dan sederetan nama lain yang semuanya menunjukkan detail rumit.

Video Terkini