Liputan6.com, Bandung - Masih ingat kisah Oktaviani (6), bocah asal Ciamis yang hidup tanpa tempurung kepala? Anak pasangan Kusyana (32) dan Tati Nurhayati (40) itu mulai menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Senin, 31 Oktober 2016.
Anggota tim dokter RSHS Bandung yang menangani Oktaviani, Mirna Sobana SpBS menerangkan, pihaknya akan terlebih dulu mengecek kondisi tubuh bocah perempuan itu sebelum dilakukan tindakan medis. Ia menegaskan penanganan kasus Oktaviani memerlukan lebih dari satu dokter ahli karena termasuk kasus langka.
"Kasusnya langka ya, butuh lebih dari satu dokter ahli. Dokter spesialis anak sudah jelas dibutuhkan, spesialis mata, spesialis anestesi, ahli bedah itu paling utama dan ahli THT juga diperlukan. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik agar kondisi Oktaviani bisa seperti anak-anak lain seumurannya," kata Mirna.
Oktaviani menjalani rangkaian pemeriksaan dari masing-masing spesialis dengan didampingi ayahnya, Kusyana. Meski terlihat segan dan malu, anak perempuan itu mengikuti seluruh pemeriksaan dengan baik.
Kusyana menyampaikan terima kasih kepada Bupati Purwakarta sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi dan Bupati Ciamis Iing Syam Arifin yang telah membantu putrinya mendapatkan perawatan dan bekal untuk biaya hidup selama Kusyana dan keluarga menunggui Octaviani di rumah sakit.
Baca Juga
"Alhamdulillah, terima kasih, sudah dibantu oleh Kang Dedi dan Pak Bupati Ciamis. Kang Dedi sudah memberikan bekal selama kami di sini," ujar Kusyana.
Di tempat terpisah, Dedi Mulyadi mendoakan kelancaran seluruh tindakan medis yang akan dijalani Oktaviani. Ia meminta pihak keluarga untuk fokus menjaga dan merawat bocah tersebut sampai dinyatakan sembuh.
"Semoga semuanya lancar. Mohon doa seluruh masyarakat untuk kesembuhan Oktaviani," kata pria yang identik dengan ikat dan pakaian khas Sunda tersebut.
Octaviani (6) anak pasangan Kusyana (32) dan Tati Nurhayati (40) asal Desa Sindang Asih, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terlahir tanpa tempurung kepala dan kelainan di wajah.
Saat lahir, Oktaviani pernah divonis dokter di RSUD Ciamis hanya akan bertahan hidup selama seminggu saja. Tetapi nasib berkata lain, kini bocah yang kesehariannya menghabiskan waktu makan dan tidur tersebut sudah berusia 6 tahun dengan berat badan sekitar 6 kg.