Sukses

Korban Pesawat Caribou Papua Diterbangkan ke Jakarta

Pesawat Caribou hancur menabrak gunung di Papua.

Liputan6.com, Jayapura - Empat jenazah kru pesawat Caribou PK-SWW yang jatuh dan menabrak gunung di ketinggian 12.800 kaki di atas permukaan laut, akan dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi Perwakilan Papua, Norbertus Tunyaan, menyebutkan jenazah akan dibawa dengan pesawat Trigana sore ini sekitar pukul 17.00 WIT ke Jakarta.

"Ada dugaan sulit diidentifikasi dan harus diidentifikasi di Jakarta," jelas Norbertus, Selasa (1/11/2016).

Pesawat Caribou PK-SWW milik Pemerintah Kabupaten Puncak hilang kontak pada Senin (31/10/2016) dan ditemukan pagi tadi sekitar pukul 06.35 WIT oleh Pesawat Trigana air PK YRF di koordinat 04 06' 27" S 137 38' 79" E.

Posisi jatuhnya pesawat sekitar sebelah kiri Jila atau daerah yang berbatasan antara Kabupaten Timika dan Kabupaten Puncak.

"Pesawat hancur karena menabrak gunung. Setelah berhasil dievakuasi, empat jenazah sempat dilakukan identifikasi oleh tm DVI Polda Papua," kata Norbert.

Sebelumnya, empat jenazah kru pesawat Caribou PK-SWW milik Pemerintah Kabupaten Puncak telah diserahkan dari Tim SAR ke kepolisian dan selanjutnya  diidentifikasi di Timika.

"Satu di antara empat jenazah akan diterbangkan ke Jayapura, tempat keluarganya berada. Kemungkinan identifikasi paling lambat sampai sore atau malam nanti dan paling cepat akan diterbangkan ke kampung halamannya pada keesokan harinya," kata Dani.

Dia mengatakan pihaknya tak mengetahui kondisi empat jenazah tersebut sebab sudah dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan langsung dimasukkan ke peti jenazah.

Menurut Dani, jika dilihat dari kondisi jatuhnya pesawat, terletak di sekitar 9-10 knotmile, pesawat itu sedang memutar gunung dan akan segera mendarat di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak.

"Jarak tempuhnya dari lokasi kejadian ke Bandara Ilaga sekitar empat menit lagi dari pilot kontak terakhir ke petugas bandara," ucap Dani.

Pesawat Caribou terbang dari Timika menuju Ilaga, sekitar pukul 07.57 WIT dengan membawa empat orang kru pesawat. Keempatnya adalah pilot bernama Parhat, Co Pilot Fendi, mekanis atas nama Steven dan FOO atas nama Endri Baringin. Dalam penerbangan itu, pesawat juga membawa 3.130 kilogram bahan bangunan campuran.Â