Sukses

225 Marinir AS dari Jepang Masuk ke Manado, Ada Apa?

Enam pesawat jet tempur jenis F-18 milik Korps Marinir AS juga diterbangkan ke wilayah perbatasan dekat Filipina itu.

Liputan6.com, Manado - Sebanyak 225 anggota korps marinir Amerika Serikat (AS) yang bermarkas di Jepang masuk ke Manado sejak 1 November 2016. Kehadiran ratusan tentara AS itu adalah untuk latihan militer bersama dengan TNI AU yang berlokasi di perairan Sulawesi Utara, dekat perbatasan Filipina, negara yang pernah menjadi sekutu dekat Amerika Serikat sebelum diputuskan sepihak oleh Presiden Rodrigo Duterte.

"Latihan bersama dengan sandi Cope West ini juga menandai pertama kalinya dalam kurun waktu 19 tahun terakhir, militer Amerika Serikat dan TNI-AU mengadakan latihan bilateral dengan menggunakan pesawat tempur," ungkap Kuasa Usaha Ad-Interim Kedutaan Besar (Kedubes) AS, Brian McFeeters, dalam upacara pembukaan yang digelar di Lapangan Udara Sam Ratulangi Manado.

Brian mengungkapkan, kerja sama pertahanan AS dan Indonesia tidak pernah kuat dan komprehensif dibanding sekarang ini. "Kami bangga menjadi mitra utama bagi Indonesia dalam latihan bersama dan kerja sama lainnya dalam bidang pertahanan," tutur Brian.

Terkait kekuatan kemitraan strategis antara AS dan Indonesia, Brian mengatakan Amerika adalah kawan dekat dan mitra antusias untuk Indonesia di berbagai bidang. "Termasuk dalam memperkuat bidang penerbangan dan pertahanan di Indonesia. Kami berharap kelanjutan hubungan yang lebih kuat dan semakin berkembang," kata dia.

Dia menambahkan, latihan bersama yang didukung Pacific Air Force itu melibatkan angkatan udara kedua negara dalam latihan tempur taktis. Latihan dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas antara Angkatan Udara AS dan TNI-AU, meningkatkan pertukaran informasi teknis terkait operasi udara gabungan khusus untuk pesawat-pesawat militer AS dan Indonesia serta mendorong kerja sama dan kesamaan tujuan.

Ada enam pesawat jet tempur jenis F-18 milik Korps Marinir AS dan enam pesawat jet jenis F-16 TNI-AU berpartisipasi dalam Cope West ini.

Mewakili angkatan bersenjata AS, Letkol Marinir Stephen McClune menekankan pentingnya menggelar latihan bersama karena Indonesia adalah mitra regional yang kuat.

"Kami menggunakan kesempatan latihan ini untuk meningkatkan keterampilan teknis dan juga untuk mempererat persahabatan, saling pengertian  dan saling menghormati antara kedua Angkatan bersenjata," ujar Stephen.

Komandan Lapangan Udara Sam Ratulangi Manado, Kolonel Djoko mengungkapkan, Latma Cope West akan diselenggarakan di Manado mulai 31 Oktober hingga 11 November.

"Latihan ini hanya merupakan salah satu contoh dari banyak kegiatan kemitraan Amerika Serikat dengan Indonesia dalam menghadapi tantangan regional dalam bidang politik dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik," ujar Djoko.