Liputan6.com, Yogyakarta - Hujan deras disertai angin yang mengguyur Yogyakarta selama 30 menit, Jumat (4/11/2016) siang mengakibatkan fondasi makam di Petinggen, Karangwaru, Tegalrejo longsor. Sebanyak delapan jenazah tertimbun longsor dan satu di antaranya terlihat ke permukaan.
Informasi yang dihimpun, sebelum kejadian terdengar suara tanah bergetar dan gemuruh. Seorang warga yang rumahnya tepat di belakang makam, segera mendatangi arah suara dan melihat fondasi makam yang longsor sepanjang 20 meter dari ketinggian enam meter dengan jarak luncuran lima meter. Tidak hanya itu, nisan pun sudah berserakan. Kejadian tersebut berlokasi di sisi utara makam.
"Kejadiannya setelah salat Jumat dan satu jenazah yang tampak di permukaan itu baru saja semalam yasinan 100 hari," ujar Dwi Riyadi, anggota komunitas relawan tanggap bencana Warutama.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, longsor yang baru pertama kali terjadi di wilayah tempat tinggalnya itu disebabkan fondasi yang sudah lapuk dan tergerus air hujan.
Saat ini evakuasi jenazah masih dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat dan PMI yang membawa kantung mayat. Rencananya, jenazah akan dipindahkan ke areal makam sisi barat.
Jenazah yang muncul ke permukaan itu bernama Safradin, warga setempat. Baru semalam kerabatnya memperingati 100 hari dengan menggelar doa Yasin.
"Dia adalah bapak mertua saya," ujar Slamet (45).
Ia mengungkapkan ayah mertuanya meninggal karena sakit tua. Meskipun demikian, ia tidak mengalami firasat apa pun soal jenazah ayahnya yang keluar dari tanah karena longsor.
Budiyono, juru kunci makam, mengaku sudah menggali kubur baru untuk Safradin. "Yang diutamakan yang baru 100 hari dikubur," kata dia.
Sementara, tujuh jenazah lainnya sudah berusia lebih dari lima tahun dan tindak lanjut masih menunggu hasil rembugan dengan ahli waris masing-masing.
Ia memaparkan, makam itu sudah lama berdiri. Terbukti dari nisan yang bertuliskan tanggal meninggal awal 1900-an. Jumlah orang yang dimakamkan di tempat itu sekitar 1.000. Bahkan, ada pula yang dimakamkan tumpuk satu keluarga.