Sukses

Janji Terakhir Korban Tewas Kapal Pengangkut TKI Karam di Batam

Kepulangan TKI ilegal bernama Ryan Eka Yuniar (32) itu merupakan kepulangan perdana setelah bekerja di Malaysia selama lima tahun.

Liputan6.com, Tulungagung - Suasana duka menyelimuti rumah Ryan Eka Yuniar (32) di Desa Tanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur. Ryan menjadi salah satu korban tenggelamnya kapal pengangkut TKI dari Malaysia di perairan Batam pada Rabu, 2 November 2016.

Kepastian Ryan sebagai salah satu korban didapat melalui surat dari Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan Tulungagung yang diterima Jumat siang, 4 November 2016. Perangkat desa setempat juga sudah mengurus surat pengantar pemulangan jenasah.

"Belum ada kejelasan kapan akan dipulangkan ke rumah duka. Surat dari perangkat desa baru diurus siang tadi," kata Sukatri, seorang kerabat korban di Tulungagung.

Almarhum Ryan meninggalkan istrinya Sri Wahyuni dan seorang anak lelaki berusia 8 tahun. Korban bekerja di Malaysia sejak 2011 lalu dan selama itu pula belum pernah pulang ke rumah. Seharusnya, ini adalah kepulangan pertamanya sebelum musibah kapal tenggelam memupus harapan itu.

"Ryan berencana pulang bulan ini untuk jadi wali nikah di pernikahan adiknya. Karena orangtua lelaki sudah meninggal dunia," ujar Sukatri.

Sebelum musibah itu terjadi, Sukatri mengaku seminggu sebelumnya mendapatkan firasat melalui mimpi. Dalam mimpi itu, korban memakai baju putih sambil berkata hendak pulang dalam waktu dekat.

Istri korban, Sri Wahyuni (30) mengatakan, suaminya berangkat bekerja ke Malaysia lima tahun lalu melalui jalur resmi. Namun baru satu tahun bekerja, Ryan menjadi korban pencurian dan seluruh dokumen keimigrasiannya hilang.

"Awal kerja di Malaysia sering komunikasi dan kirim uang. Tapi setelah jadi korban pencurian, kami putus komunikasi," tutur Sri.

Komunikasi antara keduanya kembali terjalin di Oktober tahun ini melalui media sosial Facebook. Dalam percakapan via medsos itu, suaminya meminta dikirimi ijazah sekolah miliknya untuk mengurus administrasi.

"Rencana pulang itu akhirnya tak terjadi karena musibah ini," kata Sri Wahyuni.

Jenazah korban rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat. Saat ini, jenazah masih di rumah sakit di Batam yang rencananya dipulangkan pada Sabtu ini (5/11/2016).