Liputan6.com, Yogyakarta - Bom rakitan yang menewaskan seekor kerbau di Desa Sumber Karangnongko, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membuat pemiliknya sedih. Namun, Bardi Barto Atmojo, pemilik kerbau yang mati, setidaknya tidak perlu berlama-lama bersedih karena mendapatkan bantuan dana dari Bupati Bantul Soeharsono.
Namun, ada yang lucu saat penyerahan bantuan tersebut. Soeharsono yang membawa amplop berisi uang Rp 10 juta sempat menanyakan langsung kepada Bardi soal harga kerbau yang mati beberapa hari lalu. Bardi pun menjawab jika harga kerbau miliknya seharga Rp 11 juta.
"Wah, kurang Rp 1 juta ya. Ini saya tambahi lagi dari dompet saya. Tadi yang di amplop juga murni dari saya. Yang ini enggak pakai amplop, enggak papa ya? Kalau mengajukan ke Pemkab bisa lama nanti turunnya," ujar Soeharsono di kediaman Bardi, Jumat, 4 November 2016.
Baca Juga
Bupati Bantul ini juga meminta maaf karena baru sempat datang ke rumah Bardi. Ia mengaku kegiatannya sangat padat, sehingga baru sempat mendatangi warganya hari ini. Dari kejadian ini, Soeharsono mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan selalu peka terhadap lingkungan sekitar.
"Kalau ada yang mencurigakan, segera saja laporkan kepada Polsek. Ada orang tidak dikenal mondar-mandir di lingkungan kampung juga harus diawasi. Kalau mencurigakan, laporkan saja," kata Soeharsono.
Sementara itu, Bardi mengaku tidak menyangka akan mendapat bantuan langsung dari bupatinya. Ia hanya bisa bersyukur karena masih selamat dari ledakan yang berjarak sekitar 25 meter. Hanya saja, kerbaunya mati karena terkena lontaran puluhan paku dan material keras lainnya.
"Kalau tidak dapat bantuan dari Bupati, ya saya belum tahu mampu beli kerbau lagi atau tidak," ujar Bardi.