Liputan6.com, Lebak - Wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia memadati Festival Baduy yang menampilkan berbagai produk kerajinan masyarakat suku terasing di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten.
"Kami memperkirakan sejak dua hari terakhir ini pengunjung wisatawan yang datang ke sini mencapai 2.000 orang," kata Ketua Festival Baduy, Sarpin, di Lebak, Sabtu, 5 November 2016, seperti dilansir Antara.
Festival Baduy yang pertama digelar ini berlangsung pada 4-6 November 2016 di kawasan hak tanah ulayat masyarakat Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.
Festival itu bertujuan menarik wisatawan domestik dan mancanegara, terutama mempromosikan berbagai produk kerajinan masyarakat Baduy. Misalnya, tenun, pakaian batik, golok, samping, lomar, aneka suvenir, gula aren, dan madu.
Advertisement
Baca Juga
"Kami berharap melalui Festival Baduy 2016 lebih dikenal masyarakat luas," kata Sarpin.
Para perajin kain tenun Baduy di Desa Kanekes, menyambut positif Festival Baduy. Mereka bahkan mengaku kewalahan melayani permintaan wisatawan domestik.
"Kami hari ini sudah laku menjual kain tenun sebanyak 15 potong dengan harga Rp 300 ribu per potong," ujar Neng (45), perajin tenun Baduy, warga Kadu Ketug di Desa Kanekes.
Saprudin (40), wisatawan asal Karawang, memuji Festival Baduy di mana pembeli dilarang menawar harga jika sudah ditentukan oleh penjual warga Baduy. "Kami membeli kain tenun seharga Rp 250 ribu dan tidak boleh ditawar lagi," kata Saprudin.