Liputan6.com, Jambi - Insiden tertimbunnya 11 penambang emas liar di Kabupaten Merangin membuka mata jika Provinsi Jambi memang menjadi "surga" aktivitas penambangan liar.
Tak hanya tambang emas, di Kabupaten Sarolangun belum lama ini terungkap ditemukan puluhan sumur minyak liar (illegal drilling).
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi mencatat, setidaknya ada 70 lokasi sumur ilegal di daerah kabupaten yang berjarak sekitar empat jam perjalanan darat dari Kota Jambi itu.
Advertisement
"Dari laporan awal, ada 45 lubang sumur ilegal yang dibuat warga. Dari laporan kecamatan bertambah menjadi 70 titik sumur," kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Jambi, Gamal Husen di Jambi, Senin, 7 November 2016.
Baca Juga
Gamal menyebutkan, lokasi puluhan sumur minyak liar itu berada di Desa Burung Hantu dan Desa Lubuk Napal, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun. Ia mengungkapkan sedikitnya ada 500 warga di dua desa tersebut tengah melakukan kegiatan di titik-titik lokasi sumur.
Mendapati fakta tersebut, Pemprov Jambi melalui Dinas ESDM akan bertindak tegas dengan menutup dan menghentikan seluruh aktivitas di sumur-sumur minyak liar tersebut.
"Ini jelas sudah merugikan negara dan juga merusak lingkungan. Karena dioperasikan dan dibuka secara ilegal," kata Gamal.
Proses penutupan sumur minyak liar dilakukan dengan cara disuntik menggunakan cairan semen oleh tenaga ahli. Di mana penutupan paling lambat dilakukan awal Desember 2016 mendatang. Proses penutupan itu akan langsung dilakukan aparat dari Kementerian ESDM.
"Petugas dari kementerian sekaligus membawa alat, tenaga ahli, dan menentukan titik koordinat," ujar dia.
"Prosesnya juga cukup lama, mengingat selain butuh tenaga ahli, sumur ilegal yang akan ditutup juga banyak bahkan lebih dari laporan awal," Kepala Dinas ESDM Jambi itu memungkasi.