Liputan6.com, Batu - Peristiwa teror telepon ancaman bom di Gereja Katolik Gembala Baik Hati, Kota Batu, Jawa Timur, disebut sebagai pengingat agar semua pihak meningkatkan kewaspadaan. Semua elemen harus bersama-sama menjaga keamanan di tengah situasi panas.
Pemimpin Paroki Gereja Katolik Gembala Baik Hati, Kota Batu, Romo Michael Agung Cristi Putra, mengatakan, baru kali ini gereja itu menerima ancaman diledakkan oleh seorang penelpon gelap.
“Sudah saya sampaikan ke jemaat gereja agar tak gelisah, tapi tetap harus waspada. Kami berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanan,” kata Michael di Kota Batu, Senin (14/11/2016).
Menurutny dia, peristiwa itu menjadi pengingat agar semua pihak mewaspadai dan saling menjaga keamanan bersama-sama. Di internal gereja sendiri harus saling mengenal satu dengan lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu juga wajib memahami terus dan membina persaudaraan dengan saudara di luar gereja. “Kami harus yakin membina persaudaraan dengan siapa pun, saling menjaga keamanan bersama kepolisian,” ucap Michael.
Ia menambahkan, dua minggu sebelumnya pihak gereja juga sudah berkumpul dengan tokoh lintas agama. Saat itu, semua pemuka agama berkomitmen untuk saling mengingatkan umatnya agar saling menjaga. Apalagi Kota Batu bakal menggelar Pemilihan Wali Kota pada Februari 2017 depan.
“Gereja kami juga sedang sibuk-sibuknya karena akan ada kegiatan besar dalam waktu dekat. Tapi kami tak takut dan yakin semua akan aman dan berjalan lancar,” kata Michael.