Sukses

Nasib 2 Pemuda Pakistan Mabuk Saat Berenang

Sebelum berenang, kedua warga Pakistan berpesta miras di bawah menara dekat pantai.

Liputan6.com, Makassar - Dua warga Pakistan yang hilang saat berenang di Pantai Tanjung Bayang, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, berhasil ditemukan setelah pencarian selama enam jam. Keduanya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di wilayah Perairan Batu-batu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Khaeruddin Awing, mengatakan kedua warga Pakistan bernama Muchsen Muhammaddi (20) dan Much Laba Huzain (20) ditemukan nelayan setempat pada pukul 15.00 Wita.

"Kita perlihatkan foto yang tadi dikirim oleh tim di sana dan temannya di sini membenarkan," kata Khaeruddin saat ditemui di Pantai Tanjung Bayang.

Tim pencari sempat menerjunkan sembilan penyelam profesional untuk mencari jasad dua WNA itu, tapi berhenti usai nelayan memberitahukan keberadaan mereka. Kapolsek Tamalate Kompol Amri menerangkan kedua jenazah itu kini berada di RS Bhayangkara Makassar.

"Sudah dijemput tadi sore dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," kata Kompol Amri.

Sebelumnya, dua warga Pakistan dinyatakan hilang di kawasan Pantai Tanjung Bayang Makassar, Senin (14/11/2016). Kedua WNA tersebut diduga dalam kondisi mabuk sebelum berenang di pantai tersebut karena sejumlah saksi mata menyebutkan keduanya berpesta miras di dekat jembatan Barombong, Makassar.

"Menurut salah seorang rekan korban, Hasan Muhammad, bahwa awalnya mereka berlima ke Pantai Tanjung Bayang, tepatnya sekitar pukul 02.00 Wita. Mereka di sana pesta miras tepat di bawah menara," kata Amri.

Pada pukul 04.00 Wita, lanjut Amri, kelimanya lalu berenang di pantai. "Saat itu, Hasan melihat kedua korban berenang agak menjauh dari bibir pantai dan tak lama kemudian air laut yang tadinya hanya sampai dada tiba-tiba pasang," tutur Amri.

Rekan korban sempat berteriak mengingatkan keduanya kembali ke tepi pantai karena laut pasang. Namun, keduanya tidak segera beranjak hingga Hasan, rekan korban, membangunkan penjaga pantai. Namun, penjaga pantai tidak segera membantu karena kendala bahasa.

"Meski tak tahu apa yang dikatakan Hasan, penjaga pantai Kamaruddin lalu ditarik oleh Hasan menuju pantai. Di situ, Kamaruddin baru mengerti maksud Hasan jika ada orang yang tenggelam di pantai butuh pertolongan," tutur Amri.