Liputan6.com, Jambi - Selama satu bulan terakhir, curah hujan di Provinsi Jambi cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan banjir melanda di sejumlah wilayah kabupaten.
Di Kabupaten Tebo yang berjarak sekitar empat jam perjalanan dari Kota Jambi, ada sekitar 127 hektare sawah terendam banjir setinggi satu meter. Menurut warga, lokasi banjir paling parah ada di Desa Sungai Baung, Kecamatan Tebo Ilir.
Baca Juga
"Sudah hampir empat hari banjir, mati semua padi di sini terendam," ujar Idam, petani Desa Sungai Baung, saat dihubungi pada Selasa, 15 November 2016.
Advertisement
Idam berharap Pemkab Tebo bisa memberikan bantuan kepada para petani, yakni dengan mengganti padi yang mati terendam banjir.
Selain merendam sawah, banjir di Kabupaten Tebo juga merendam ratusan rumah warga. "Di desa saya ada 150 rumah warga yang terendam," sebut Kepala Desa Kunangan, Kecamatan Tebo Ilir, Jusman.
Jusman berharap Pemkab Tebo segera turun memberikan bantuan. Sebab, banjir di desanya cukup tinggi, yakni sampai pinggang orang dewasa.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Tebo Sarjono mengatakan, banjir paling parah ada di Kecamatan Tebo Ilir. Banjir merendam sawah hingga 127 hektare yang berada di tiga desa. Di antaranya Desa Sungai Baung, Desa Penggentingan, dan Desa Payo Tulung.
"Untuk membantu petani, kami tengah mengusulkan bantuan dana dan bening ke Distan Provinsi Jambi," kata Sarjono.
Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, banjir tak hanya terjadi di Kabupaten Tebo, tetapi juga meluas di Kabupaten Merangin. Ada sekitar 254 hektare padi rusak dan puso terendam banjir. Banjir di Merangin terjadi di Kecamatan Tabir, Tabir Ulu, Pamenang, dan Batang Masumai.
Kepala Bidang Pangan Distan Merangin Pagito mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Distan Provinsi Jambi untuk membantu para petani yang menjadi korban banjir.
"Petani diharapkan bisa berkoordinasi dengan Dinas Pertanian ketika kondisi cuaca tidak menentu. Agar padi tidak terendam banjir lagi," ucap Pagito.