Sukses

Tambang Emas Liar Kembali Minta Tumbal

Nyawa penambang emas liar tak tertolong saat bersikeras mencari ponsel.

Liputan6.com, Jambi - Aktivitas penambangan emas liar di Jambi kembali memakan korban. Setelah 11 penambang liar terkubur hidup-hidup di Kabupaten Merangin, kini di Kabupaten Sarolangun seorang penambang tewas tenggelam di sungai Batang Limun.

Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, kejadian naas tersebut terjadi pada Selasa, 15 November 2016, sekitar pukul 14.00 WIB. Korban diketahui bernama Martin (23) warga Desa Lubuk Sayak, Kecamatan Pelawan. Korban dikenal sehari-hari bekerja sebagai penambang emas yang oleh warga setempat biasa disebut dompeng.

Dari informasi itu, sebelum kejadian korban bersama sejumlah rekannya sedang mencari emas di atas Sungai Batang Limun. Saat itulah, kapal dompeng tempat menambang emas tiba-tiba oleng terseret derasnya air sungai.

Saat teman-temannya melompat menyelamatkan diri, korban tidak ikut melompat dengan alasan ingin mengambil ponsel yang tertinggal di dalam ruangan dompeng. Saat korban masih di dalam ruangan dompeng, perahu dompeng tiba-tiba terbalik.

Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarolangun, Mulyadi membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, usai mendapat laporan, tim BPBD dibantu warga langsung mengevakuasi dan mencari korban.

Namun, hingga Selasa sore belum juga membuahkan hasil. "Proses pencarian terkendala derasnya air sungai," kata Mulyadi saat dihubungi di Jambi, Rabu, 16 November 2016.

Korban baru berhasil ditemukan dan dievakuasi setelah tim melanjutkan pencarian pada Rabu kemarin. Korban ditemukan sekitar pukul 12.30 WIB.

Warga Tertimbun Longsor Ditemukan

Setelah dicari selama tiga hari, jasad Lamban (60), warga Talang Jangkang, Kecamatan Kemuning, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, akhirnya berhasil ditemukan.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi, dibantu aparat Basarnas Provinsi Jambi, TNI dan kepolisian berhasil menemukan jasad Lamban pada Rabu siang, 16 November 2016, sekitar pukul 11.40 WIB.

Lamban merupakan satu dari dua korban meninggal dunia saat kejadian bencana longsor terjadi di Dusun Mahau, Desa Sei Panoban, Kecamatan Batangasam, Kabupaten Tanjabbar, Jambi pada Sabtu malam, 12 November 2016 kemarin.

Kedua korban diketahui bekerja sebagai pemotong kayu yang tengah bekerja di sekitar lokasi kejadian. Satu korban lainnya adalah Kacung (28) yang juga warga Provinsi Riau. Ia terlebih dahulu ditemukan dan dievakuasi pada Senin, 14 November 2016.

Kepala BPBD Tanjabbar Saefuddin mengatakan, jasad Lamban ditemukan sekitar 250 meter dari lokasi pondok tempat menginap korban sesaat sebelum kejadian.

"Jasadnya ditemukan tim tertimbun tanah dan material balok kayu akibat longsor," kata Saefuddin saat dihubungi, Kamis (17/11/2016).

Menurut Saefuddin, lokasi kejadian yang berada dalam hutan serta jauh dari akses jalan menyulitkan proses pencarian dan evakuasi. "Namun, berkat kerja keras tim dibantu warga, jasad korban sudah ditemukan dan akan dikirim ke keluarga," ucap Saefuddin menambahkan.