Sukses

Solusi Dishub Bandung Atasi Penodongan di Angkot

Didi berharap setelah kejadian ini para pengusaha memberikan edukasi sopir agar lebih memperhatikan keamanan penumpangnya.

Liputan6.com, Bandung - Warga Kota Bandung kembali dihebohkan kasus penodongan di angkutan umum. Lima siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kota Bandung ditodong saat menumpang angkutan kota (angkot) Jurusan Kebon Kalapa-Dago, Kamis 17 november lalu.

Meski pelaku yang bersenjata tajam gagal membawa barang berharga milik korban setelah para siswa loncat keluar dari angkot, kejadian ini menjadi viral dan membuat masyarakat Kota Kembang khawatir.

Kadishub Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan pihaknya telah bertemu tiga perusahaan dan koperasi angkot, yaitu Kobanter, Kopamas dan Kobutri membicarakan hal ini.

Dalam pertemuan tersebut dibahas solusi aman bagi para penumpang. Salah satunya adalah sopir angkot dilarang menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat, tapi harus di tempat khusus yang telah disediakan.

"Kita masih susun dan nanti kalau disepakati tidak boleh menaikkan dan menurunkan penumpang sembarangan. Dan pintu angkot akan ditutup, kalau setuju sepanjang jalan pintu ditutup jadi naik angkot di angkot stop. Biar lebih gampang dipantau," kata Didi, Bandung, Sabtu (19/11/2016).

Didi berharap setelah kejadian ini para pengusaha memberikan edukasi sopir agar lebih memperhatikan keamanan penumpangnya.

"Sampai saat ini belum optimal. Sekarang para pengusaha masih berpikir jika yang terpenting adalah setoran. Kita banyak belajar dari kejadian ini karena sopir membuat citra [angkot] (2656450 "") baik atau buruk," jelas Didi Ruswandi.