Liputan6.com, Yogyakarta - Warga Kwagon, Sidorejo, Godean, Sleman, memiliki pengalaman sendiri menjadi tuan rumah Ngayogjazz 2016. Warga desa yang mayoritas merupakan pembuat genteng dan batu bata sengaja tidak berproduksi demi menikmati musik jazz.
Kepala Dukuh Kwagon, Sukiman H mengatakan warganya sebenarnya asing dengan musik asal benua Amerika itu. Namun, mereka langsung meninggalkan pekerjaan sehari-hari demi memenuhi rasa penasaran.
"Menurut kami, luar biasa karena harian berkarya buat genteng ini. Kita off, kita fokus menyambut jazz. Satu dua bertanya apa itu musik jazz karena tidak pernah dengar," ujar dia, Sabtu (19/11/2016).
Usai mengetahui acara Ngayogjazz akan digelar di tempat mereka, warga mulai bersiap dan bersolek sendiri. Warga pun sebelumnya sudah menyiapkan dengan gotong royong desa. Menurut Sukiman, mereka sangat antusias untuk menyambut acara tahunan ini.
Baca Juga
"Cukup banyak dari sisi budaya kami mengenalkan budaya jazz yang budaya modern yang kami biasa tradisional," ujar dia.
Sukiman mengatakan selain antusias, warganya juga diuntungkan secara ekonomi. Sebab, acara seperti Ngayogjazz akan berdampak secara langsung bagi warga. Warga sengaja menyiapkan makanan yang akan dibeli penonton festival musik tahunan itu yang berjumlah ribuan.
"Dari sisi ekonomi jelas, warga kami mendapatkan ekonomi berjualan makanan, minuman, dan lain, yang termasuk dalam kepentingan hidup seperti toilet," kata Sukiman.