Sukses

Warga Kaltim Ikut Aksi 2 Desember di Jakarta Dicap Calon Teroris

Pemprov Kaltim akan mencatat nama-nama warganya yang tetap nekat ikut aksi demo massa ke Jakarta.

Liputan6.com, Balikpapan - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak melarang warganya ikut berdemo ke Jakarta pada 25 November dan 2 Desember mendatang.

"Kaltim melarang warganya ikut demo ke Jakarta," kata Awang Faroek Ishak di Balikpapan, Rabu (23/11/2016).

Awang menilai aksi ini ada kaitannya dengan agenda Pilkada DKI Jakarta pada 2017 mendatang.

"Ada agenda politik hendak dipaksakan terkait aksi demo massa nanti," ujar dia.

Pemprov Kaltim akan mencatat nama-nama warganya yang tetap nekat ikut aksi demo massa ke Jakarta. "Kami akan catat sebagai calon teroris yang wajib diwaspadai," kata dia.

Masyarakat Kaltim masih trauma dengan aksi serangan bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda yang menelan korban jiwa dan luka bakar. Polisi menahan tujuh tersangka yang merupakan simbol radikalisme di Kaltim.

"Kami masih trauma dengan aksi bom Samarinda. Semoga ini pertama dan terakhir di Kaltim," ujar Awang seraya menambahkan Kaltim sarat lokasi obyek vital nasional yang penting bagi wilayah Indonesia timur.

Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Safaruddin meminta masyarakat tidak turut serta dalam aksi damai ke Jakarta. Menurut dia, penyidik sudah memproses kasus penistaan agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Buat apa ke Jakarta? Kan sudah ditangani penyidik Polri dan ditetapkan menjadi tersangka. Soal penahanan tersangka menjadi hak penyidik," kata dia.

Polisi siap memfasilitasi aksi demo massa di masing-masing kota/kabupaten di Kaltim. Polda Kaltim hanya meminta pendemo mematuhi seluruh ketentuan dalam penyampaian aspirasi di muka umum.

"Kalau tidak patuh aturan akan berhadapan dengan saya. Pasti akan dibubarkan polisi," ujar Safaruddin.

Apel Kebhinekaan di Kalteng

Jajaran TNI-Polri di Kalteng pada Jumat, 25 November 2016 akan melaksanakan apel Bhineka Tunggal Ika yang dipusatkan di lapangan olahraga Sanaman Mantikei di Palangkaraya.

Apel yang diperkirakan akan diikuti seribu peserta tersebut  selain diikuti TNI-Polri juga melibatkan unsur lapisan masyarakat, organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat yang berasal dari 14 kabupaten/kota di Kalteng .

"Apel Kebhinekatunggalikaan ini adalah kesiapsiagaan dan menjaga kesatuan dalam masyarakat," kata Kapolda Brigjen Fakhrizal di Palangkaraya, Rabu (23/11/2016).

"Apel ini selain diikuti oleh seluruh TNI Polri baik yang berada di kabupaten/kota, juga diikuti oleh ormas masyarakat yang ada di Kalteng dan inti dari apel ini, kita sama-sama menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia dengan keanekaragaman suku dan agama yang ada," ujar dia.

Ia menyatakan dalam demo 4 November lalu di Jakarta, tidak ada wakil Kalteng yang diutus khusus. Meski demikian, langkah antisipatif dilaksanakan agar kondisi Kalteng tetap kondusif.

"Kita berharap, kondisi ini akan terus kita jaga. Selain itu, kami juga tetap melakukan patroli kewaspadaan apalagi saat menjelang Natal dan Tahun Baru," kata dia.

Menurut Kapolda, saat ini situasi keamanan di Kalteng dalam kondisi aman dan belum ditemukan gejolak akibat ekses demo 4 November lalu.

"Namun, kita tak boleh lengah dengan kondisi saat ini Karena itu kami dari kepolisan terus melakukan pemantauan keamanan di Kalteng," ujar dia.

Polri, jelas Fakhrizal, tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ia meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh oknum yang hendak memecah belah bangsa.

"Untuk itu saya meminta kepada seluruh masyarakat Kalteng untuk tetap menjaga persatuan dan persatuan , menjaga kebersamaan, persaudaraan dan saling menghormati," tutur dia.