Sukses

357 Warga Riau Ingin ke Jakarta pada 2 Desember Nanti

Sementara itu, Polda Riau menyiagakan 1.347 personel jelang aksi 2 Desember. Itu hanya untuk di Pekanbaru.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 357 warga Riau tercatat Kepolisian Daerah (Polda) Riau bakal berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi Bela Islam menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditahan penyidik Bareskrim Mabes Polri pada 2 Desember 2016. Terkait ini, Kapolda Riau Brigjen Zulkarnain Adinegara menghimbau supaya niat ratusan warga itu diurungkan.

Zulkarnain meminta warga dimaksud untuk menyampaikan aspirasinya di Kota Pekanbaru saja. Menurut Zulkarnain, apa yang disampaikan di Pekanbaru terkait demonstrasi 2 Desember nanti bakal disampaikan ke Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

"Nanti akan disampaikan juga ke pimpinan, saya yang menyampaikan ke Kapolri," kata dia usai gelar ribuan pasukan Polri, TNI dan Satpol PP di halaman Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (24/11/2016).

Zulkarnain menyebut pihaknya sudah meminta warga yang terdata supaya tidak berangkat. Menurut dia, untuk apa jauh-jauh ke Jakarta menyampaikan aspirasi kalau bisa dilakukan di Kota Pekanbaru atau kabupaten lainnya di Riau.

"Saya menghimbau dan memohon serta menghormati saudara-saudara ku untuk apa ke Jakarta. Di sini juga bisa," kata Zulkarnain.

Hanya saja, ujar Zulkarnain, kalau warga tetap berangkat, dirinya tak bisa melarang karena itu merupakan hak konstitusional menyampaikan pendapat. "Namun, ada juga hak konstitusional untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar Zulkarnain.

Sejauh ini, Zulkarnain menyebut pihaknya belum menerima pemberitahuan aksi Bela Islam di Riau, baik pada 25 Desember maupun pada 2 Desember. Meski demikian, pihaknya tetap menyiagakan pasukan jika terjadi demonstrasi.

"Ada 1.347 pasukan yang disiagakan. Itu untuk Pekanbaru saja. Di daerah lain, seperti di Kampar saya monitor ada persiapan juga," ujar mantan Kapolda Maluku Utara ini.

Pasukan yang disiagakan ini sudah menggelar apel di halaman Kantor Gubernur Riau.‎ Kegiatan ini juga dihadiri tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, dan Organisasi Keagamaan, termasuk Front Pembela Islam (FPI) Riau.

"Apel kesiapan hanya untuk mempersiapkan kalau lah ada nanti kegiatan unjuk rasa 25 November, atau tanggal 2 (Desember) nanti," ungkap pria yang sebentar lagi menyandang bintang dua ini.

Terkait aksi ini, Polda Riau juga sudah mengeluarkan maklumat penyampaian aspirasi di muka umum. Secara umum, maklumat itu mengimbau setiap demonstrasi tidak boleh melakukan ujaran kebencian, membawa senjata tajam, dan mengganggu ketertiban umum.‎