Sukses

Sulsel Buat Aplikasi Pendeteksi Guru Tukang Bolos

Guru yang ketahuan bolos akan dikenai sanksi pemotongan tunjangan sertifikasi dan demosi.

Liputan6.com, Makassar - Siapa bilang yang hobi bolos hanya siswa? Para guru ternyata juga ada yang punya sifat serupa. Maka itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel merancang aplikasi untu mengawasi para guru yang hobi membolos pada waktu proses belajar mengajar berlangsung.

Hal itu dilakukan karena banyaknya aduan yang masuk ke Disdik terkait guru yang kerap berkeliaran di waktu kerja di beberapa daerah di Sulsel.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Irman Yasin Limpo mengatakan, aplikasi yang disiapkan nantinya bertujuan untuk mengawasi pergerakan para guru yang sering membolos. Yang paling sering adalah para guru tingkat Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK).

Aplikasi tersebut, lanjut Irman, akan terhubung ke satelit yang meliputi zonasi di sekolah. Sehingga, guru yang membolos akan ketahuan jika melewati zonasi tersebut.

"Melalui nametag dan ATM yang dimiliki guru itu, keberadaannya bisa terdeteksi dalam aplikasi yang dimaksud," kata adik kandung Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo tersebut, Jumat (25/11/2016).

Selain itu, lanjut Irman, Disdik juga telah meminta setiap sekolah untuk memasang CCTV di sudut-sudut sekolah sehingga pergerakan para guru akan terekam dan notifikasinya langsung masuk ke Disdik Sulsel. Jika kedapatan, sanksinya berupa pemotongan tunjangan sertifikasi hingga penurunan pangkat.

"Semua tunjangannya berupa sertifikasinya dan demosi akan terpotong langsung," ujar dia.

Untuk memuluskan rencana yang masuk dalam program penerapan Januari 2017 tersebut, Disdik Sulsel, kata dia, masih menghitung anggaran dan sekaligus membahas dengan seluruh pihak sekolah di Sulsel.

"Percontohan di enam sekolah di Sulsel, masing-masing dua sekolah di Kota Makassar,dua sekolah di Kota Parepare, dan dua sekolah lagi di Kabupaten Luwu," ujar dia.