Sukses

Tolong, Bayi Orang Utan Ini Terpisah dari Sang Induk

Jenis satwa yang dievakuasi petugas adalah orang utan.

Liputan6.com, Ketapang - Sepuluh bulan lalu, Bahriah merawat dan memelihara satu bayi orang utan atau Pongo pygmaeus. Bahriah merupakan warga Desa Air Hitam Hilir, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Orang utan ini didapatkan terpisah dari induknya di Bagan saat pergi ke ladang.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang BKSDA Kalbar, Ruswanto menuturkan, kondisi bayi orang utan yang diberi nama Boy dengan jenis kelamin jantan ini telah berkurang sifat liarnya, karena diperlakukan seperti anak manusia. Bayi orang utan yang kini berumur satu tahun itu dalam keadaan sehat.

"Kemudian atas kesadarannya, menyerahkan orang utan kepada petugas Tim Gugus Tugas Evakuasi dan Penyelamatan TSL-SKW I Ketapang," ucap Ruswanto, Sabtu 26 November 2016.

Ia menceritakan, untuk selanjutnya sebagai upaya animal welfare, satwa langsung dititipkan untuk dirawat dan direhabilitasi di YIARI–Ketapang. Hal itu sebagai langkah awal untuk dapat kembali ke habitat aslinya, yakni alam liar.

Orang utan selama ini merupakan satwa favorit peliharaan. Namun begitu, ia mengapreasi adanya penyerahan orang utan itu tanpa paksaan.

"Secara sukarela dari masyarakat. Ini yang ke-19 kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat selama kurun waktu tahun 2016 sampai hari ini," kata Ruswanto.

Hal ini disebut sebagai indikasi meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian satwa di habitat alamnya. Selain itu juga pertimbangan animal welfare tercatat ada beberapa jenis satwa lain dilindungi yang juga diserahkan secara sukarela kepada petugas.

"Sekaligus mencerminkan hasil dari upaya kegiatan konservasi, baik secara preventif-persuasif. Patroli, sosialisasi dan penyuluhan maupun represif penegakan hukum selama ini terus dilakukan," Ruswanto menjelaskan.