Sukses

Bocah Disabilitas Tewas Terkepung Kobaran Api

Saat kejadian, sang ibu sedang keluar rumah untuk senam pagi, sedangkan ayahnya sedang makan di dapur.

Liputan6.com, Bengkulu - Kebakaran hebat terjadi di Jalan Sutoyo, Kelurahan Nusa Indah, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, pada Selasa (29/11/2016) pagi. Empat unit ruko yang berjejer di kawasan itu habis terbakar dilalap api.

Insiden itu mengakibatkan seorang anak penyandang keterbelakangan mental atau disabilitas bernama Muhammad Alfatih (11) tewas. Jasad korban ditemukan di samping kulkas es krim, beberapa meter dari pintu masuk ruko.

Harmen Sutrisna, saksi di TKP, mengatakan api mulai berkobar pada pukul 06.30 WIB dari toko manisan Berkah milik Norman Effendi. Api yang cepat membesar langsung menjalar ke toko sebelah yang menjual kain jendela atau gorden.

"Apinya begitu cepat menjalar," kata Harmen di Bengkulu.

Saat kejadian, Norman yang juga orangtua korban Muhammad Alfatih tengah sarapan di dapur, sedangkan ibunya sedang senam pagi. Korban yang berada di dalam toko tidak dapat diselamatkan karena terjebak kobaran api di dalam toko yang terkunci.

Enam unit mobil bantuan pemadam kebakaran (damkar) Kota Bengkulu yang dikerahkan kesulitan menjinakkan kobaran api. Sebab, api melalap barang mudah terbakar, seperti minyak goreng dan mentega. Kobaran api itu semakin membesar dengan terbakarnya tumpukan kain di sebelah toko Norman.

Api baru dapat dijinakkan setelah dua jam dengan cara meruntuhkan atap bangunan dan melokalisasi api supaya tidak meluas. Terlihat beberapa bagian bangunan sudah rata dengan tanah dan terus disemprot hingga api benar-benar padam.

Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta mengatakan dugaan sementara sumber api berasal dari toko manisan Berkah. Kerugian akibat kejadian ini belum bisa ditaksir sebab tim identifikasi masih menyisir dan olah Tempat Kejadian Perkara.

"Kami selidiki telebih dahulu, apakah api bersumber dari human error atau faktor lain. Yang jelas ada satu orang meninggal dunia akibat kejadian ini," kata Kapolres.

Video Terkini