Sukses

Kepala Sekolah Tak Tahu Siswanya Wajib Jual Susu Kedelai Malaysia

Agen penjual susu kedelai Malaysia itu masuk ke sekolah melalui pejabat sekolah.

Liputan6.com, Makassar - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6 Makassar, Sulawesi Selatan, Natsir mengaku kaget dan tidak tahu-menahu soal siswanya yang diwajibkan menjual minuman susu kedelai asal Malaysia.

"Saya juga baru tahu itu, nanti kita ketemu. Soalnya saya kurang sehat dan sakit-sakit ini," ujar Natsir saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (29/11/2016).

Sementara itu, Wakil Kepala SMKN 6 Bagian Kesiswaan Dra Hesti Priatni MPd mengatakan, masuknya susu kedelai kedelai melalui agen ke sekolah itu bersifat kemitraan. Pihak sekolah tertarik dengan penjelasan agen penjual yang dinilai berkaitan dengan materi kewirausahaan.

"Sebelumnya, mereka itu datang memperkenalkan produk susu kedelai asal Malaysia. Lalu menjelaskan tentang promosi dan penjualannya seperti apa terhadap siswa. Kemudian apa yang didapatkan oleh siswa seperti uang, piagam atau sertifikat oleh perusahaan mereka," kata Hesti saat ditemui di SMKN 6 Jalan Landak Baru, Kecamatan Rappocini, Selasa siang tadi.

Hesti menjelaskan, beredarnya susu kedelai Malaysia itu di kalangan siswa SMKN 6 bukan dari pihak koperasi sekolah, melainkan dari guru bidang studi kewirausahaan.

"Sudah saya ingatkan kepada guru dan siswa susu kedelai itu bukan wajib laku. Karena dari usaha yang terukur melalui public speaking siswa yang baik dan penjelasan tentang manfaatnya terhadap kesehatan, maka yakin ilmu kewirausahaan itu berhasil," kata Hesti.

Menyangkut program mencintai produk dalam negeri, Hesti mengaku sangat mendukung program tersebut. Namun, ia menyebut produk dalam negeri belum optimal karena kalah dengan sistem pemasaran susu kedelai Malaysia yang sudah merambah sekolah-sekolah di Makassar, Sulawesi Selatan.