Sukses

Cerita Tersisa dari Pemakaman Mekanik Korban Heli TNI Jatuh

Pemakaman jenazah mekanik korban heli TNI jatuh di Kalimantan Utara itu tanpa dihadiri sang istri.

Liputan6.com, Pekanbaru - Pemakaman Sertu Bayu Sadeli Putra, korban tewas heli jatuh di Kalimantan Utara, yakni di Taman Makam Pahlawan (TMP)‎ Sentosa Kota Dumai, yang dilakukan secara militer tidak dihadiri istrinya. Pasalnya, anak kedua almarhum yang masih berusia 3 bulan jatuh sakit setelah kejadian nahas itu.

H‎al ini diutarakan sahabat Sertu Bayu, Adi Rahman, usai menghadiri pemakaman tetangganya itu, Selasa petang, 29 November 2016. "Istrinya tak bisa datang karena ‎anaknya yang paling kecil berusia 3 bulan sakit dan tidak bisa ikut," kata Adi di Kota Dumai.

Dia menyebutkan, pemakaman Sertu Bayu dihadiri mertuanya dari Jakarta dan anaknya yang paling besar. Sebelum dikuburkan, Sertu Bayu disalatkan di rumah duka di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai.

"Di rumah duka disalatkan atas permintaan orang tua karena almarhum sudah lama tidak pulang. Selama 1,5 tahun, almarhum bertugas di Jakarta tak bisa pulang," kata Adi.

Adi menyampaikan, orangtua berharap pihak TNI memperhatikan kedua anak Bayu ‎yang masih kecil, terutama hak mereka untuk mendapatkan pendidikan. Anak pertama berusia 5 tahun, sementara anak keduanya masih berusia 3 bulan.

"Orangtua almarhum berharap ‎pihak TNI memperhatikan pendidikan kedua anak-anak. Almarhum gugur saat menjalankan tugas," kata Adi.‎

Sebelumnya, pemakaman secara militer dipimpin Komandan Distrik Militer 0302 Dumai, Letkol Kav Rendra A Siagian. Dia menyebut almarhum Bayu tiba di Dumai sekitar pukul 15.30 WIB setelah diterbangkan dengan pesawat Hercules dari Lanud Halim ke Bandara Pinang Kampar, Kota Dumai.

‎"Setelah tiba, jenazah langsung kita salatkan di rumah duka. Kemudian kita melaksanakan pemakaman secara militer di TMP Damai Sentosa," ujar Letkol Rendra.

Sertu Bayu merupakan Babinkom Tonkom Kima DRON-13 Serbu. Dia Lahir di Kota Dumai pada 11 Agustus 1988. Sertu Bayu lulus dari SMKN 2 Dumai pada 2006 lalu dan ditugasi pertama kali di Siantar, Medan.

Bayu meninggalkan seorang istri bernama Rahmawita Dewi dan dua anak, Bara Alimsyah dan Artarsyah. Orangtuanya, Delima dan Nurbai Tanjung, tinggal di Gang Pusaka Jalan Bintang RT 009 Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai.

Sertu Bayu merupakan anak ketujuh dari 11 bersaudara. Orangtua Sertu Bayu menginginkan jenazah Bayu dimakamkan di Dumai.