Liputan6.com, Cilacap - Jembatan apung patah dan ambruk menjadi dua bagian di Dermaga Motean, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis siang tadi.
Pimpinan Proyek Jembatan Apung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Nazieb Faisal mengatakan, jembatan apung tersebut sebetulnya belum siap dilintasi, baik oleh orang maupun kendaraan roda dua.
"Pagi tadi ada sejumlah elemen yang dilepas. Dan saat ini, jembatan ini masih dalam tahap pemasangan (setting) dan konstruksi," ucap Nazieb saat dihubungi Liputan6.com dari Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (1/12/2016).
Namun, kata dia, sejumlah warga naik ke jembatan tersebut saat tidak ada penjaga di jembatan apung. Akhirnya, jembatan tidak kuat menahan beban, karena puluhan orang itu berdiri di atas jembatan tersebut secara bersamaan.
Baca Juga
"Itu, jadi sedang setting up. Jadi belum siap. Lagi masih setting posisi, dan pemasangan-pemasangan. Saya mendapat informasi dari Pak Camat, katanya dinaikin oleh warga. Jadi belum siap dinaikin, masih ada yang dilepas begitu tadi itu," Nazieb menjelaskan.
Dia mengaku baru mendapat informasi tersebut pada pukul 13.00 WIB dari Camat Kampung Laut, Nurindra Wahyu. Saat ini dia mengaku sedang berada di Bandung dan segera meluncur ke kembali ke Kampung Laut. Dia menandaskan akan segera memperbaiki kerusakan dan akan segera men-setting up kembali jembatan apung ini.
"Kita akan memperbaiki. Jadi informasi tadi pagi ada yang dilepas. Padahal, jembatan belum siap. Masih setting-setting. Mungkin benAr juga ada yang kecebur. Karena yang naikin banyak. Masih di-setting batang-batangnya," Nazieb menambahkan.
Nazieb menegaskan, ambruknya jembatan ini bukan lantaran lemahnya konstruksi. Namun, lebih banyak karena masih dalam konstruksi, namun sudah dibebani terlalu berat.
"Ini bukan masalah konstruksi. Masalahnya adalah masih ada yang dicopot, baru dipasang batang-batang, sudah banyak warga yang naik," ujar Nazieb.
Advertisement
Puluhan Siswa dan Warga Naik ke Jembatan
Sementara itu, koordinator penarik jembatan apung, Kustoro mengatakan jembatan ambruk setelah dinaiki sekitar 25 siswa SMP yang sama-sama melintas dan berhenti di atas jembatan. Padahal, kata Kustoro, jembatan ini belum siap dilintasi.
"Ada sekitar 25 anak SMP dan beberapa warga yang naik ke jembatan secara bersamaan. Jembatan ambruk karena tidak kuat menahan beban. Soalnya ada batangan konstruksi yang dilepas tadi pagi," kata Kustoro.
Kustoro mengungkapkan, puluhan pelajar dan warga di atas jembatan turut tercebur ke dalam sungai. Oleh nelayan setempat pelajar yang tenggelam di sungai itu segera diselamatkan.
"Untungnya tidak ada korban dalam insiden ini. Mereka langsung diselamatkan oleh nelayan setempat," ujar dia.
Kustoro menjelaskan, sebenarnya jembatan ini belum siap dilintasi oleh manusia maupun oleh kendaraan roda dua. Sebab, saat ini masih masa setting up dan pemasangan batangan jembatan. Namun, ketika tidak yang berjaga puluhan siswa SMP tersebut naik ke atas jembatan secara bersamaan.
Jembatan apung Kampung Laut dibangun sejak setengah tahun lalu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Selanjutnya pada 6 November 2016 ditarik ke tempat pemasangan dari Majingklak, Pangandaran ke Dermaga Motean, Kampung Laut, Cilacap.
Direncanakan, jembatan apung ini akan diresmikan pada 1 Desember 2016 ini. Namun, lantaran sejumlah kendala, peresmian terpaksa diundur. Jembatan ini diklaim sebagai jembatan apung pertama di Indonesia dan juga di Asia Tenggara.
Advertisement