Liputan6.com, Surabaya - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya telah memetakan sejumlah stasiun rawan bencana di Jawa Timur. Untuk mengatasi hal tersebut, Daop 8 menyiagakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS).
"AMUS itu kami siagakan semata-mata agar KA bisa berjalan lancar dan nyaman mengangkut penumpang saat liburan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017," tutur Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Gatut Sutiyatmoko kepada Liputan6.com di Surabaya, Kamis (1/12/2016).
Gatut menyatakan, Amus tersebut akan disiagakan di lintasan kereta api (KA) di sejumlah daerah rawan bencana alam di Jawa Timur. "Material Amus itu di antaranya adalah kayu, batu kricak (batu-batu koral), pasir dan besi ditempatkan pada titik-titik yang dianggap rawan, seperti banjir dan longsor," ujar Gatut.
Berikut adalah stasiun yang rawan bencana alam di daerah Jawa Timur, di antaranya stasiun di Bojonegoro yakni Stasiun Sumberejo - Stasiun Kapas dan Stasiun Bowerno - Stasiun Sumberrejo. Di daerah tersebut rawan terjadi banjir dan tanah ambles.
Baca Juga
Kemudian, daerah rawan banjir tersebar di Lamongan mulai Stasiun Babat - Stasiun Bowerno, lalu di Surabaya mulai Stasiun Benowo - Stasiun Cerme (Gresik), Stasiun Mojokerto - Stasiun Curah Malang, dan Stasiun Blitar - Stasiun Rejotangan.
Sementara itu, longsor dan banjir sering terjadi di Blitar antara Stasiun Garum - Stasiun Blitar, Stasiun Talun - Stasiun Garum, Stasiun Wlingi - Stasiun Talun, Stasiun Pohgajih - Stasiun Kesamben, serta dii Jombang mulai Stasiun Kesamben - Stasiun Wlingi.
Kemudian di Malang, mulai dari Stasiun Sumberpucung - Stasiun Pohgajih, Stasiun Kepanjen - Stasiun Ngebruk, dan Stasiun Malang - Stasiun Malang Kota Lama rawan longsor dan banjir. Sedangkan, di Sidoarjo mulai Stasiun Porong - Stasiun Bangil dan Stasiun Tanggulangin sampai Stasiun Porong rawan banjir lumpur Lapindo.