Liputan6.com, Brebes - Demo 2 Desember yang dilaksanakan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, mendapat perhatian dari seluruh warga Indonesia. Tak terkecuali warga Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Untuk mendoakan Aksi Damai 2 Desember berjalan lancar, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Brebes Budi Wibowo beserta seluruh komponen masyarakat menggelar doa bersama dan istigasah di Pendopo Brebes.
"Hal ini membuktikan, bahwa di Brebes tetap damai dan kondusif, tidak ada perselisihan antar dan internal agama, suku, dan etnis," kata Budi Wibowo, Jumat (2/12/2016).
Advertisement
Budi menyebut, kondisi sekarang ini rentan terjadinya tindakan yang bisa memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. Untuk itu, dengan digelarnya istigasah tersebut, diharapkan bisa membangun dan memperkokoh kembali rasa nasionalisme kebangsaan.
Baca Juga
Bupati Brebes juga berharap, Pilkada 2017 nanti bisa berjalan dengan aman, tertib, dan lancar tanpa ada perpecahan.
"Warga juga diharapkan menggunakan hak pilihnya. Jadikan momentum pilkada untuk memilih pimpinan, jangan sampai terjadi perpecahan, meskipun ada beberapa piliihan," ia menjelaskan.
Hal senada disampaikan Kapolres Brebes AKBP Luthfie Sulistiawan. Dia menyatakan acara tersebut digelar dalam rangka memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini, kata dia, dikarenakan banyak persoalan bangsa yang dihadapi, sehingga bisa melunturkan semangat kebangsaan. Untuk itu, pihaknya menggandeng ulama dan umaroh (pemimpin) untuk bisa membangun Brebes lebih maju dan semakin aman.
"Kami telah mengembangkan sebuah konsep Polmas, yakni polisi dan masyarakat saling membangun situasi keamanan dan ketertiban, tidak hanya sebatas itu saja, tapi bagaimana pemerintah dan para ulama bersatu untuk mempertahankan NKRI," ucap ‎AKBP Luthfie.
Pada kesempatan itu, Luthfi bin Yahya ulama asal Pekalongan memberikan tausiah. Dalam ceramahnya, Luthfie mengingatkan, sebagai generasi penerus bangsa harus tetap menjaga keutuhan NKRI yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan.
"Jangan kotori dengan hal-hal yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan," kata Luthfie yang juga Ketua Jam'iyyah Ahlut Tariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah.
Menurut dia, musibah yang terjadi merupakan suatu pendidikan dari Allah untuk membekali bangsa, sehingga ke depan bisa lebih siap dalam menjawab tantangan umat dan bangsa. ‎
"Tetap tenang, bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT. NKRI sudah bentuk akhir yang tidak bisa ditawar. Kita siap menghadapi mereka itu karena di belakang kita ada TNI dan Polri sebagai pendukung penuh tegaknya NKRI," Luthfi mengakhiri tausiah di hadapan para peserta Aksi Damai 2 Desember.