Sukses

Uji Nyali di Labirin Misterius Gua Kelelawar Jambi

Selain medannya yang menantang adrenalin, pantangan buang air juga bikin penasaran para pengunjung Gua Kelelawar.

Liputan6.com, Jambi - Bagi sebagian orang, Provinsi Jambi dikenal sebagai daerah perkebunan atau hutan sebagai rumah bagi Orang Rimba. Namun, daerah di tengah daratan Sumatra ini juga banyak terdapat destinasi wisata alam yang perawan.

Salah satu daerah kaya" akan destinasi wisata di Jambi adalah Kabupaten Kerinci. Hal ini karena daerah paling ujung barat Jambi itu berada di bawah kaki gunung api tertinggi di Indonesia, Gunung Kerinci.

Dari dasar hingga puncak Kerinci, berbagai keindahan bukti keagungan Tuhan membentang. Mulai dari adat budaya masyarakatnya, wisata danau, air terjun, gua, taman nasional dengan ratusan jenis flora dan fauna, menjadikan Kerinci salah satu destinasi patut dikunjungi.

Salah satu lokasi yang cukup menyita perhatian sejumlah petualang di Kerinci adalah Gua Kelelawar. Berlokasi di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Sitinjau Laut, uoa ini cukup mudah dijangkau karena jalur menuju Desa Tebing Tinggi terbilang baik. Jaraknya sekitar 15 kilometer atau 30 menit perjalanan darat dari pusat kota di Kota Sungaipenuh.

Dani (32), salah seorang petualang asal Kota Jambi mengatakan, dari penuturan beberapa warga di sekitar lokasi goa, Gua Kelelawar sebenarnya belum memiliki nama resmi. Namun sesuai panggilannya, di gua ini terdapat ribuan bahkan jutaan kelelawar.

"Gua (Kelelawar) ini adalah jenis gua vertikal. Jadi, untuk masuk harus pakai alat mendaki atau climbing," ujar Dani di Jambi, Minggu 4 Desember 2016.

Menurut Dani, di dalam lorong gua terdapat tiga ruangan atau caving. Jarak antarruang hanya terpaut antara 3-6 meter saja.

Namun begitu, sensasi di dalam gua tersebut sangat menantang. Banyak terdapat jalur lubang yang membingungkan saat berada di dasar gua.

Banyaknya lorong menjadikan Gua Kelelawar belum diketahui secara pasti kedalamannya. "Penelusuran saya bersama kawan-kawan sejauh ini baru 300 meter. Itu pun masih bolak-balik karena kekurangan oksigen," ucap Dani.

 

2 dari 2 halaman

Hati-Hati Buang Air

Sementara itu, Andi (33), salah seorang tokoh pemuda di Desa Tebing Tinggi mengatakan, sejauh ini keberadaan Gua Kelelawar mulai dikenal masyarakat, khususnya para petualang maupun pecinta alam.

Dalam perjalanan ke lokasi, para pengunjung akan disuguhi berbagai pemandangan mengagumkan. Mulai dari perkebunan kopi, karet, kayu manis, hutan bambu, bebatuan besar, sungai hingga kicauan burung-burung menghiasi jalur menuju goa.

Kesan mistis mulai terasa ketika sampai di bibir gua. Dinding gua tampak diliputi bebatuan besar, belum lagi ruang dalam goa yang gelap menjadikan suasana terasa makin dingin.

"Tak hanya suasananya, cerita dari para tetua (tokoh adat) juga banyak tentang Gua Kelelawar ini," kata Andi.

Menurut pria satu anak ini, salah satu cerita mistis adalah jalan ke Gua Kelelawar. Saking panjangnya jalur Gua Kelelawar itu, ada yang menyebut tembus hingga Kota Jambi yang berjarak sekitar 420 kilometer dari Kabupaten Kerinci atau 8-10 jam perjalanan darat.

"Ada juga yang menyebut lorong goa tembus ke sungai yang hilang," kata dia.

Cerita lainnya, apabila ada seseorang yang nekat buang air di dalam Gua Kelelawa, selamanya tidak akan bisa buang air kembali sebelum diobati oleh paranormal khusus.

Lebih lanjut, Andi menyebut cerita lain yang cukup membuat penasaran. Yakni mengenai lima lubang yang masing-masing seukuran tubuh manusia di dalam Gua Kelewar. Sejak ditemukan hingga saat ini, belum ada satu pun manusia yang sanggup memasuki lima lobang tersebut.

"Dan katanya, jika ada yang bisa memasuki lobang itu pasti akan turun hujan. Silahkan saja kalau mau mencoba," ucap Andi mengakhiri.