Sukses

Ibu Pembunuh Anak Kandung Pernah Dua Kali Coba Akhiri Hidupnya

Dua kali upaya percobaan bunuh diri itu diungkapkan sang kades Desa Tambakselo, Wirosari, Grobogan.

Liputan6.com, Grobogan - Umi Nurhidayah tak hanya membunuh anak kandung, M. Azka, dengan cara sadis. Perempuan warga Dusun Semen, Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah itu ternyata pernah berupaya mengakhiri hidup.

"Tidak saja sekali, namun usaha bunuh diri sudah dilakukan Umi dua kali," ucap Sareh Joko Prasetyo selaku Kepala Desa (Kades) Tambakselo kepada Liputan6.com di Grobogan, Senin (5/12/2016).

Sekitar tahun 2005, Sareh menuturkan, Umi tidak lagi mengajar di Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di desanya. Setelah itu, Umi mulai tampak linglung. Ia pun diduga mengidap penyakit kejiwaan.

"Umi pernah mencoba bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke dalam objek wisata Bleduk Kuwu, tapi tidak meninggal dan bisa diselamatkan warga yang kebetulan ada di sekitar Bleduk Kuwu," sang kades membeberkan.

Gagal upaya pertama bunuh diri, imbuh Sareh, sekitar setahun kemudian Umi yang berhenti mengajar karena menikah juga kembali mencoba mengakhiri nyawanya dengan menceburkan diri ke sungai.

"Padahal kondisi sungai sedang kering jadi banyak batu. Karena terjun dari jembatan, maka Umi mengalami banyak patah tulang, baik kaki, tangan, bahkan wajahnya harus dikasih pen," Sareh menambahkan.

Padahal, orangtua sengaja mengirim Umi belajar di salah satu pondok pesantren atau ponpes untuk memperkuat jiwanya. "Tapi malah Umi akhirnya melakukan pembunuhan pada anaknya sendiri," kata Sareh.

Pembunuhan terhadap anak kandung yang dilakukan Umi diketahui Sukimin (40), ayah korban sekaligus suami pelaku, Minggu, 4 Desember 2016, sekitar pukul 07.00 WIB. Saat pulang kerja di sawah, Sukimin terkejut melihat anaknya yang masih berusia lima tahun tewas di tangan istrinya sendiri. Ia bahkan histeris menemukan kondisi jasad anaknya yang mengenaskan.

Pembunuhan dilakukan Umi di dapur rumahnya. Ia melepaskan ikatan tali pada dirinya karena sebelumnya pernah mencoba membacok kedua anaknya, Faiz (8) dan M Azka (5).