Sukses

Buku dari Jokowi Bakal Jadi 'Jimat'

Satu dari delapan buku Presiden Jokowi akan disampul dan disimpan.

Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Seorang ibu warga Desa Tani Bhakti, Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengaku akan menyimpan salah satu buku tulis yang diberikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke desa tersebut.

"Seumur hidup, baru kali ini saya bisa dekat dengan Pak Presiden, apalagi saya juga mendapat buku dari beliau. Jadi salah satu buku ini akan saya simpan untuk kenang-kenangan," ujar Salma, ibu rumah tangga di desa setempat, ditemui di Desa Tani Bhakti, Senin (5/12/2016), dilansir Antara.

Saat itu, ia mendapat delapan buku tulis dari Presiden. Ia mengaku memiliki tiga anak yang semuanya masih sekolah, sehingga buku yang ia terima tersebut akan dibagikan kepada anak-anaknya. Satu di antaranya akan disampul rapi, kemudian disimpan agar tidak rusak.

"Pokoknya saya senang luar biasa bisa salaman dengan Presiden dan mendapat kenang-kenangan buku. Ini merupakan kejadian langka, jadi tidak mungkin saya lupakan," ujar Salma.

Sementara warga lainnya yang juga mendapat buku dari Presiden adalah Rahmawati yang sudah duduk di Kelas 3 SMK Duta Bangsa Samboja. Ia juga mengaku senang mendapat kenang-kenangan dari Presiden meski hanya berupa buku tulis.

Buku tersebut, kata dia, akan dibawa ke sekolah dan akan dipamerkan kepada teman-temannya. Begitu pula dengan Memey. Gadis lulusan SMA di Samboja tersebut juga mengaku senang mendapat kenang-kenangan buku dari Presiden. Buku itu akan ia hadiahkan untuk adiknya.

Buku tulis yang dibagikan Presiden Jokowi tersebut di bagian depan bertuliskan, "MEMBACALAH, Dan bangsa ini akan terhindar dari buta karena ketidaktahuan". Sementara bagian belakang buku bertuliskan "Ayo...Belajar, Belajar, Belajar...".

Kunjungan Presiden bersama rombongan ke Desa Tani Bhakti untuk meninjau penggunaan dana desa dari APBN tahun 2015 dan 2016, terutama pembangunan embung desa dan sarana prasarana air bersih berikut pipanisasi untuk disalurkan ke rumah warga.

Air tersebut bisa langsung diminum karena telah melalui penyulingan. Sehari sebelum kunjungan Jokowi, Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo, minum air dari kran tersebut setelah mengetahui air bersih itu telah memperoleh sertifikasi layak minum.