Sukses

Banjir dan Longsor Susul Menyusul Hantam Banten

Cuaca ekstrem akan terus melanda Banten hingga 8 Desember mendatang.

Liputan6.com, Serang - Sebanyak 1.670 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi lantaran banjir merendam rumahnya akibat Sungai Cikalumpang di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten meluap. Kondisi itu dipicu hujan deras mengguyur Serang dan sekitarnya sejak Jumat, 2 Desember 2016, hingga Senin, 5 Desember 2016.

"Sampai saat ini masih dilakukan proses evakuasi, ada juga warga yang enggan untuk dievakuasi," kata Hotman Siregar, Kasubag Penanggulangan Bencana dan Bantuan Teknis (BPBD) Kabupaten Serang, Senin, 5 Desember 2016.

Ketinggian genangan di wilayah langganan banjir itu mencapai 1 meter. Kawasan terparah terdampak banjir berada di Kampung Ciseke dan Kampung Sukamaju. Petuga BPBD Kabupaten Serang bersama aparat kepolisian dan TNI mengaku kesulitan mengevakuasi warga yang terkena banjir lantar sulitnya medan yang harus ditembus.

"Lamanya proses evakuasi dikarenakan medan menuju perkampungan yang sulit dilalui dan jarak sekitar 3 kilometer dari posko pengungsian," kata Hotman.

Menyusul banjir di wilayah Serang, bencana longsor terjadi di Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten, sekitar pukul 15.15 WIB. Dua rumah ambruk dan menewaskan dua orang di dalamnya.

Kedua korban tewas itu bernama Mukhtar (54) dan Rima (15). Keduanya merupakan bapak dan anak. Sang anak merupakan siswi kelas 3 SMP Cilograng.

Sedangkan, seorang lainnya bernama Mimin (45), istri Mukhtar, kini dalam kondisi kritis dan dirujuk ke RS Sukabumi yang lebih mudah dijangkau dibandingkan RSUD Adji Darmo di pusat Kabupaten Lebak. Seorang lainnya yang merupakan anak sulung Mukhtar, Ali (28) mengalami patah tulang paha kanan yang ditangani Puskesmas Cilograng.

"Rumah yang longsor dua, kondisi rusak berat rata dengan tanah," kata Kaprawi, Kepala BPBD Kabupaten Lebak, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler.

Berdasarkan laporan BMKG Klas 1 Serang, Kaprawi menerangkan cuaca ekstrem akan terus terjadi hingga 8 Desember 2016 mendatang. Proses evakuasi korban dan pembersihan material longsor terus berjalan di bawah guyuran hujan hingga kemarin malam.

"Kekuatan full team, RT, RW, Desa, Kecamatan se-wilayah Cilograng, dibantu Linmas kemudian aparatur TNI dan Polri lengkap," kata Kaprawi.