Sukses

Temui Warga Tengah Malam, Zumi Zola Marah-Marah Lagi

Warga yang ditemui Gubernur Jambi Zumi Zola pada tengah malam diketahui menanam pisang di tengah jalan.

Liputan6.com, Jambi - Gara-gara masalah jalan rusak bak kubangan kerbau, Gubernur Jambi Zumi Zola kembali mengungkapkan kemarahannya. Yang terbaru, ia marah di hadapan ratusan warga tiga desa di Kabupaten Muarojambi.

Pada Senin, 5 Desember 2016, gubernur yang juga putra dari mantan Gubernur Jambi dua periode Zulkifli Nurdin itu harus keluar tengah malam menemui warga.

Permasalahan bermula dari laporan ada ratusan warga tiga desa di Kabupaten Muarojambi memblokir jalan sepanjang satu kilometer karena rusak parah. Lokasinya tepat berada di Desa Mudung Darat, Kecamatan Muarosebo.

Sebagai bentuk protes, warga nekat menanam pohon pisang di tengah jalan. Sebagian lain bahkan sampai menebang pohon besar dan melintangkannya di tengah jalan. Otomatis jalan tak bisa dilalui.

Bersama sejumlah pejabat Pemprov Jambi serta Pemkab Muarojambi, Zumi Zola turun langsung menemui warga. "Ini sangat memprihatinkan, banyak jalan di Muarojambi rusak parah," ucap Zumi Zola.

Di depan warga, Zola mengatakan, kerusakan jalan itu akibat banyaknya angkutan berat milik sejumlah perusahaan di daerah itu. Salah satunya adalah perusahaan sawit.

"Banyak kendaraan melebihi tonase. Jalan jadi hancur begini," ujar Zola dengan nada kesal.

Sembari bertanya kepada warga, Zola berjanji akan segera menurunkan sejumlah alat dan material untuk memperbaiki jalan yang rusak sepanjang satu kilometer itu. Ia juga menegaskan akan memanggil perusahaan yang mengoperasikan angkutan melebihi tonase.

"Perusahaan harus patuh aturan kelas jalan. Jika tidak, kita larang," kata Zola menegaskan.

Sebelumnya, Zola juga sempat marah melihat kondisi jalan lain di Kabupaten Muarojambi yang rusak parah. Daerah ini dikenal sebagai lumbung sejumlah perusahaan swasta di Provinsi jambi.

Banyaknya angkutan perusahaan yang diduga melebihi tonase menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kabupaten Muarojambi mengalami kerusakan parah. Dari pengakuan sejumlah warga, kerusakan tersebut bahkan sudah terjadi bertahun-tahun.