Liputan6.com, Surabaya - Warga Jawa Timur sangat antusias mengikuti program transmigrasi. Hal tersebut terlihat dari data Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jatim.
Sejak Januari hingga November 2016, ada sekitar 362 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 1.101 jiwa. Jumlah itu akan terus bertambah menjadi 550 KK hingga akhir 2016.
"Nanti tanggal 11 Desember 2016 akan berangkat lagi sebanyak 58 KK dari 163 jiwa. Nanti totalnya ada 420 KK atau 1.264 jiwa," tujar Kepala Disnakertransduk Jatim, Sukardo kepada Liputan 6.com, Selasa (6/12/2016).
Sukardo mengatakan sebanyak 58 KK itu berasal dari berbagai daerah di Jatim, antara lain Kabupaten Ngawi, Magetan, Nganjuk, Trenggalek, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, dan lainnya. Mereka akan bertransmigrasi ke beberapa daerah di Indonesia, seperti Gorontalo dan Bengkulu.
"Mereka akan berangkat pada 11 Desember mendatang dengan menggunakan kapal lewat Tanjung Perak," kata Sukardo.
Baca Juga
Sukardo menjelaskan, total kuota jumlah warga Jatim yang ikut program transmigran pada 2016 sebanyak 550 KK. Kuota tersebut merupakan jatah dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi setiap tahunnya. "Kuotanya memang segitu, karena anggarannya dari pusat dan sangat terbatas," ucap Sukardo.
Sukardo menegaskan hingga saat ini, ada 2.859 Kepala Keluarga (KK) di Jatim masuk daftar antre untuk diberangkatkan transmigrasi ke berbagai daerah di seluruh tanah air. Untuk itu, ia berharap pemerintah pusat menambah anggaran untuk pemberangkatan agar antrean tidak terlalu lama bagi para calon transmigran.
"Mestinya, targetnya kita per tahun 1.000 KK. Tapi karena terbatas anggaran dari pusat, jadi jatahnya hanya 550 KK. Semoga tahun depan pusat menambah jatah transmigran Jatim," ujar Sukardo.